"Kezia, abis ini loe ada acara nggak?" tanya Niken sambil membereskan buku -bukunya yang tampak berserakan di atas meja.
"Siang ini ya?. E.... Kayaknya nggak deh. Kenapa emang?" Kezia balik bertanya.
. "Kalau gitu entar temenin gue ya?" ajak Niken lagi.
"Kemana?".
"Ke toko buku. Gue mau cari novel ilana tan yang summer in seul".
"O...." Kezia hanya mangut - mangut paham. Ia tau, sejak kecil sampe
remaja sahabatnya itu memang sangat suka membaca. Terserah mau itu
Cerpen, Novel atau komik sekalipun. Pasti bakal di lahapnya. Setelah beres dengan urusan buku - bukunya, Keduanya segera melangkah ke arah toko puku sejarah baru. Saat mencari buku - buku itu, tangan Kezia terarah kearah sebuah buku yang sempat menarik mintanya
Tujuh Keajaiban Rezeki karya
Ipho Santoso. Dan tepat saat ia berusaha meraihnya sebuah tangan yang lain juga tampak sebuah tangan yang sama sedang melakukan hal yang sama.
"Eh...." Kezia langsung menoleh. Seraut wajah tampan indah mempesona....#dikira lagu lilis kali ya?. Oke di ulang. Seraut wajah tampan menyambut tatapnnya. Seolah terhipnotis, Kesia sama sekali tidak bisa mengalihkan tatapannya dari sepasang mata yang juga sedang mendatapnya lurus.
"Oh, Maaf".
Kata - kata itu segera menyadarkan Kezia. Dengan cepat ditarik tanganya. Melepaskan buku yang tadi sempat diraihnya.
"Loe mau baca buku ini juga?" tanya pria itu membuka pembicaraan.
"Nggak kok. Tadi gue cuma mau liat - liat aja" sahut kezia sambil tersenyum. "Kalau loe amgn mau baca, ya udah loe ambil aja.
sambungnya lagi. Kali ini giliran pria itu yang menyungginkan senyum manisnya.
"Oh ya, ehem. Boleh kenalan?. Nama Gue Alvin" kata Pria itu sambil mengulurkan tangannya. Untuk sejenak Kezia terdiam. Awalnya terlihat ragu nambun tak urung tanganya juga terulur menyambuntnya.
"Kezia".
"Kezia. Nama yang cantik, secantik orangnya" Puji Alvin sambil tersenyum.
"Ma kasih...".
"Sendiri an aja?" tanya Alvin beberapa saat kemudian.
"Nggak kok. Gue tadi bareng sama temen gue" Balas Kezia sambil melihat - lihat ke sekeliling. Mencari sahabatnya yang tadi sempat terpisah. "Itu dia" tunjuk Kezia kearah seseorang yang tampak sedang membolak - balik halaman buku di tangannya.
"Niken?".
"He?" kening Kezia berkerut mendengar gumaman Alvin barusan."Loe kenal sama Niken".
"Jadi itu beneran niken?" Bukannya menjawab Alvin malah balik bertanya. Hanya untuk memastikan tebakanya barusan bener atau salah.Begitu melihat Kezia yang menangguk kan kepalanya walaupun masih terlihat bingung, tanpa kata Alvin segera berlalu. Berjalan tepat kearah Niken.
"Niken....".
Merasa dirinya dipangil Niken segera berbalik. Menatap siapa yang memanggilnya. Mulutnya terbuka tanpa kata sementara buku yang ada di tangannya segera terjatuh mendapati siapa yang kini berdiri dihadapannya.
"Alvin.....".
Bersambung......