Oke, khusus buat para sahabat yang udah nggak sabar nungguin lanjutan dari cerpen cinta 'ketabrak cinta' part 4 nya. kali ini
remajaxsis akan menuliskan lanjutannya. plus part terakhirnya. Gimana langsung aja yuk...
Ketabrak cinta part 5
Rizki menelpon seseorang dan menunggu hingga hubungan nya tersambung. Dan begitu mendengar bunyi klik pertanda sambungan diterima rizki langsung nyerocos.
"Loe harus punya waktu buat gue. Kita ketemu ditempat biasa. Dan inget loe harus cepet. Gue butuh bantuan loe sekarang. oke.!!! makasih sepupu gue yang terbaik." rizki langsung mematikan telpon nya.
Rizki duduk diranjangnya sambil berfikir-fikir apa yang sebaik nya di lakukan . Dan dia juga yakin kalau sepupu nya juga pasti akan datang. Rizki kembali tersenyum dan melangkah kekamar mandi.
"Hei udah lama,?" kata rizki sambil menepuk bahu seorang cewek yang lagi duduk disalah satu bangku taman,
"Gila ya. Loe itu lama amat sih. Gue udah jadi janda beranak tiga karna saking lama nya menunggu loe." grutu clara kesel.
"He he he... Maaf deh. Gue nggak sengaja, Lagian tadi itu macet. Udah yuk jalan." ajak rizki
"Lho mau kemana,?" clara bingung,
"Nyari soto ayam. Gue laper belom makan," jawab rizki santai.
"What.!!! loe nyuruh gue cepet-cepet kesini cuma untuk nemenin loe makan doang." kata clara nggak percaya.
"Nggak kok. Ada yang pengen gue omongin. Cuman sekalian makan yuk.." ajak rizki lagi. "Nggak keberatan kan,?" tanya nya lagi.
"Emang nya gue punya pilihan lain.??"
"Nggak.!! he he he." Kata rizki sambil tertawa dan menggandeng tangan clara pergi meninggal kan taman.
"Kita mau makan dimana,?" tanya clara begitu udah masuk kedalam mobil.
"Soto ayam ditempat langganan gue, asli soto disitu enak banget tau," jawab rizki.
"Langganan loe,?" clara bingung.
"Iya. Gue sering makan disana bareng..."
"Aurel." clara langsung memotong.
"Iya. Tapi beneran enak kok."
"Iya apa lagi ditambah bumbu cinta."
"Apa,!!"
"Loe suka sama aurel kan.?"
"E, gue..."
"Masih mengharap kan cinta pertama loe,?"
"E, itu.."
"Lupain aja dia, aurel lebih baik tau nggak,? dia sungguh-sungguh menyayangi loe."
"Itu dia yang lagi gue pikirin. Eh tapi by the way, tadi kayak nya gue ada liat seorang cowok yang ngeliatin loe deh."
"Ohya,?? siapa.??" clara penasaran,
"Seperti nya sih dia ngikutin kita,, tapi gue nggak tau siapa,?" jawab rizki,
"Serius loe,??"
"He-eh. Dan seperti nya dia masih ngikutin tuh, tuh yang pake motor dibelakang mobil gue." jawab rizki. dan clara langsung melirik kebelakang melalui sepion mobil rizki.
"Kayak nya gue kenal nih sama tuh motor,??"
"Ohya,? loe kenal sama orang nya.,?"
"Bentar deh. Omg.! kalau nggak salah itu... Jangan-jangan..." clara langsung melongikkan kepala nya melalui jendela. "Gila.!! ngapain tuh anak ngikutin gue,?" kata clara sambil menyandarkan kepalanya lagi.
"Loe kenal sama dia.?"
"Iya. Namany erik." jawab clara.
"Erik,.." rizki bingung.
"Anak baru dikampus."
"O, pantesan aja gue nggak kenal, tapi apa hubungan nya sama loe,?"
"Nggak ada sih. Cuma kadang dia sering bikin gue kesel."
"Jadi loe ngebencinya,?"
"Gue nggak benci sam dia,?"
"Trus loe menyukai nya," bales rizki santai,
"Ehm itu.. Apaan sih,? sekarang yang mau jadi pendengar kan gue, jadi kak rizki nggak boleh tanya-tanya."
"O, baiklah, gue diem. Nggak nanya lagi. Tapi kalau menurut gue kayak nya dia itu keren kok. Ya walau masih tetep kerenan gue dikit."
"Iya cakepan dia banyak.," kata clara cepat.
"Ehm, Ehm, seperti nya ada yang lagi jatuh cinta nih. Cie. Cie.." Goda rizki. "Iya deh lebih cakepan dia."
"Eh nggak. Maksud gue nggak begitu kok.?"
“Yaa ya ya, terserah loe aja deh, yuk keluar kita udah nyampe” ajak rizki, mau nggak mau clara ikutan keluar. Tapi sekilas dia melirik kearah eric yang mengikutinya. Dan tiba-tiba ia tersenyum dengan senang.
“Kak rizki. Sejak kapan kakak suka pedes.?” Tanya clara begitu melihat rizki yang menambahkan bubuk merica kedalam mangkok soto ayamnya.
“Heh.? Gue suka pedes, sejak,,,, kalau nggak salah sih.? (berarti bener dong) seingat gue, sejak pertama kali gue makan bareng sama aurel disini. Melihat dia suka makan pedes nggak taunya, nggak tau kenapa sejak itu gue juga jadi suka pedes” jawab rizki santai sambil mulai memakan soto ayamnya
“Kakak melakukan itu karna aurel.?”
“Hemz, enatahlah. Gue juga nggak tau, gue bingung. Kejadiannya itu secara tiba-tiba banget.” Jawab rizki dan pelayan membawakan minuman rasa jeruk dan rasa apel kearah mereka.
“Makasih” kata clara dan tersenyum kearah pelayan yang membawakan minuman.
“Nih buat loe.?” Kata rizki sambil menyodorkan minuman rasa jeruk kearah clara
“Kak rizki. Gue kan nggak suka jeruk, kak rizki pasti inget. Kecuali kalau amnesia.?” Kata clara
“Oh, nggak suka ya.? Maaf.”
“Itu minuman kesukaan aurel. Gue lebih suka apel” kata clara dan meraih segelas minuman didepan rizki yang masih terdiam.
“Gue minta maaf. Gue lupa” kata rizki
“Kakak suka sama aurel ya.? Sepertinya dia udah banyak banget mempengaruhi hidup kakak. Ya tanpa kakak sadari”
“Entahlah. Mungkin iya” jawab rizki
“Oh ya.?” Clara kaget. “Kakak suka sama aurel.? Bagaimana dengan cinta pertama kakak yang udah kakak tunggu hampir 10tahun lalu.?” Tanyanya
“Gue masih bingung dengan perasaan gue sendiri” jawab rizki murung. “Loe bisa bantu gue.?”
“Tentu.! Ems gini deh. Gue akan tanya beberapa hal sama kakak. Dan kakak harus jawab dengan jujur”
“Baiklah. Apa tuh.?”
“Gini ya,. Saat kakak bersama aurel, apa yang kakak rasakan.? Seneng.? Kesel? Marah atau apa.?”
“Gue merasa seneng, tentu saja. Aurel itu cewek yang sangat menyenangkan. Dia selalu ngertiin gue. Gue seneng aja kalau berada disampingnya.?”
“Baiklah, pertanyaan kedua. Saat kakak bersama aurel pernah nggak kakak kuatir dia nggak suka sama apa yang kakak lakukan. Atau kakak merasa takut dia kecewa sama kakak.?” Tanya clara lagi
“Ems. Itu.? Ya,? Gue pernah merasakannya atau malah memang sering. Gue merasa takut kalau dia merasa kecewa sama gue.” Jawab rizki, dan mengingat saat ia bela-belain makan soto ayam yang pedes agar aurel nggak kecewa dan merasa bersalah meski ia harus bolak balik kekamar mandi.
“Bagus. Pertanyaan terakhir.! Saat kakak bersama aurel. Apakah jantung kakak berdetak diluar kontrol.?” Tanya clara, rizki langsung meraba dada nya dengan sedikit bingung
“Ya. Gue selalu merasa berdabar debar, saat berada disamping aurel. Jantung gue berdetak 2kali lebih cepet dari biasanya.” Jawab rizki, clara hanya tersenyum
“Sekarang gue tanya lagi. Saat kakak bersama reisa dulu apa kakak merasa seneng.?” Tanya clara
“Tentu saja.! Gue selalu merasa seneng stiap berada didekat reisa.” Jawab rizki pasti
“Saat kakak bersama reisa dulu apa kakak merasa takut dia kecewa sama kakak?” tanya clara lagi
“Ya. Gue merasa takut dia kecewa sama gue. Saat gue mau pergi, gue mencarinya. Takut dia akan merasa sangat kecewa bila gue nggak ada.”
“Dan saat kakak bersama reisa, apa reaksi jantung kakak.?” Tanya clara, rizki diam sesaat
“Sayangnya nggak.! Gue nggak merasa berdebar-debar seperti saat gue lagi sama aurel. Waktu gue lagi bersama reisa jantung gue tetep berdebar seperti bisa.”
“Nah sekarang kakak tau kan. Siap orang yang kakak suka.?”
“Gue...” rizki sedikit ragu
“Perasaan kakak ke reisa itu hanya untuk seorang sahabat. Dan untuk aurel itu beda. Kak rizki harus bisa bedain itu.” Kata clara menguatkan perasaan rizki. Rizki terdiam. Berfikir
“Apa yang harus gue lakukan.?” Tanya rizki bingung
“Kakak pasti tau apa yang harus kakak lakukan.?” Kata clara, rizki kembali terdiam dan berfikir
“Gue tau.!” Kata rizki tiba-tiba, clara tersenyum, rizki ikut tersenyum. Lalu buru-buru merogoh ha-pe dikantongnya. Dan menelpon seseorang.
“Gue akan kebandung beberapa saat lagi bareng aurel, dan gue akan membuktikan kalau pacar gue lebih baik dari cewek manapun. Tetap lah bersama reisa. Jaga dia dengan baik. Ok.! Gue minta maaf terlalu lama menyadarinya.” Kata rizki melalui telponnya, sebelum yang ditelpon menjawab sepatah katapun
“Rizki.! Maksud loe apa.?” Tanya riki sebelum rizki mematikan telponnya.
“Gue baru tau kalau gue ternyata lebih mencintai aurel daripada reisa, bener.! Reisa emang takdir loe, teteplah deketin dia, ok.! Jangan sakitin dia seperti gue ya,? Waktu gue masih ada 3 hari untuk mendekati aurel. Dan gue akan buktiin sama loe kalau gue juga bisa mendapatkan apa yang gue mau.”
“Ta,,, tapi.?”
“Gue nggak punya banyak waktu rik. Udah ya.?’ Kata rizki dan langsung memutuskan telponnya lalu buru-buru berdiri. “Clara makasih ya. Gue pasti akan membalasnya kalau loe lagi butuh bantuan.”
“Sip. Udah gih pergi.?”
“tapi loe.?”
“Gue bisa pulang sendiri” potong clara
“Oke. Gue pergi dulu ya.?” Kata rizki dan langsung pergi meninggalkan clara. Melangkah kearah mobilnya. Clara hanya tersenyum melihat tingkah kakak sepupunya.
“Aurel angkat telponnya.” Kata rizki didalam mobilnya, sambil terus berusaha menghubungi aurel. Tapi selalu tak dijawab. “Tunggu gue aurel.” Lanjutnya sambil terus berusaha menghubungi aurel
“Hallo” terdengar suara dari seberang sana
“Hallo, maaf, aurelnya ada.?” Tanya rizki
“Non aurelnya baru aja berangkat bersama tuan, maaf ini sama siapa ya.?”
“Saya rizki. Kalau boleh tau. Aurelnya mau kemana ya.?” Tanya rizki lagi. Inikan hari minggu, nggak mungkin aurel berangkat kuliah
“Non aurel mau kebandung mas.”
“Apa.! Bandung.? Jam berapa berangkatnya.?”
“Jam 09:30”
“Hah.! Jam 9, baiklah. Makasih ya mbak.?” Kata rizki dan langsung mematikan telponnya, lalu melirik jam yang ada ditangannya 08:27. 1 jam lagi
“Ya ampun aurel. Loe kenap pergi nggak bilang-bilang sih.?” Kata rizki sendiri dengan panik dan mengendarai mobilnya kebandara fikirannya mulai kacau, akankah ia sempat menuju bandara dan menemukan aurel disana
“Please. Tunggu gue aurel. Gue mohon” rizki mulai panik tingkat tinggi
dengan panik rizki berlari mencari aurel mengelilingi bandara. Perasaannya makin kacau, rizki berusaha untuk terus menghubungi aurel, tapi tetep nggak ada jawaban. Fikirannya bener-bener bingung saat ini.
Keinginannya hanya satu. Yaitu menemukan aurel sebelum bener-bener terlambat. Bahkan rizki belum sempet mengucapkan kata makasih dan maaf.
Setelah hampir 15 menit mengelilingi bandara, tiba-tiba rizki melihat aurel yang sedang melangkah bersama seorang petugas, rizki tersenyum sekilas dan menghampiri aurel
“Aurel” panggil rizki dari samping. Aurel langsung menoleh dengan kaget
“Kak rizki.? Kakak ngapain disini.?” Tanya aurel dengan sedikit syok
“Syukurlah gue menemukan loe” kata rizki dan langsung memeluk aurel, perasaannya langsung merasa tenang, aurel terdiam bingung. “Jangan pergi. Gue mohon.?”
“Kak rizki kenapa.?” Tanya aurel
“Loe mau kemana,? Kenapa nggak ngabarin gue.? Kenapa pergi tiba-tiba begini.? Loe juga nggak mau angkat telpon gue.? Kenapa.? Apa yang membuat loe pergi ninggalin gue.? Please,, jangan tinggalin gue.” Kata rizki sambil mempereratkan pelukannya
“E, gue mau kebandung. Maaf, bukan maksud gue mau pergi nggak ngabarin kakak, tapi gue nggak sempet. Dan ha-pe gue ketinggalan dirumah.
“Kenapa loe tiba-tiba mau kebandung.?” Kata rizki sambil melepas pelukannya dan menatap aurel
“Karna gue,,,? Gue.? Huuhf. Baiklah, karna gue udah janji bakal pergi setelah kak rizki ketemu sama cinta pertama kakak. Dan kak rizki sekarang udah menemukannya kan.? Gue harap kak rizki akan bahagia. Dan juga udah nggak ada guna nya lagi gue disini.?”
“Adakah yang bisa gue lakukan agar loe tetap disini.?” Tanya rizki dengan cepat
“Kalalu kak rizki bilang kalau kakak suka sama gue. Hemms, tapi gue cukup sadar diri kok. Nggak mungkin itu terjadi, udah ya.? Pesawat gue udah mau out nih.” Kata aurel sambil bersiap-siap mau pergi. Rizk jadi kaget. “Jaga diri kakak baik-baik ya.?” Lanjutnya sambil melangkah pergi. Tapi baru tiga langkah...
“Gue cinta sama loe” kata rizki. Langkah aurel langsung terhenti. Kaget. “Gue bilang gue suka sama loe aurel.!” Jerit rizki dengan keras. Dan beberapa orang yang mendengar langsung menatap kearah mereka. “Gue mohon jangan pegri.! Tetaplah disisi gue.?” Lanjutnya dan melangkah menghampiri aurel. Berhenti tepat didepan aurel
“Kak rizki..?”
“Apa itu cukup untuk membuat loe nggak pergi.?” Kata rizki memelas dan menggenggam tangan aurel
“Tapi...?”
“Gue mohon.” Potong rizki cepat, aurel terdiam sesaat, lalu melepaskan genggaman tangan rizki, rizki terdiam. Dan tiba-tiba aurel melangkah mendekat dan melingkarkan tangannya dileher rizki dan memeluknya.
“Makasih, gue juga sangat mencintai kak rizki” kata aurel, rizki tersenyum lega dan menghembuskan nafasnya dengan senang, dengan hati-hati ia membalas pelukan aurel
“Teteplah disamping gue. Jangan pergi”
“Tapi pesawat gue udah mau berangkat.” Kata aurel, rizki mengambil tiket yang ada ditangan aurel dan merobeknya
“Loe tenang aja. Gue akan membawa loe ke bandung secepetnya. Gue janji.!” Kata rizki
“Benarkah.?” Aurel tersenyum senang
“Tentu saja. Gue janji secepatnya akan membawa loe kebandung”
“Makasih.”
“yaudah. Kita pulang sekarang. Dan gue juga mau menghukum loe. Karna loe udah mau pergi tanpa sepengetahuan gue.” Kata rizki
“Ha.! Dihukum.?” Aurel kaget
“Tentu saja. Yuk.!” Ajak rizki sambil menggandeng tangan aurel meninggalkan bandara
“Kita mau kemana.?” Tanya aurel bingung
“Loe harus temenin gue makan soto ayam, dan loe juga harus traktir gue, gara-gara loe, gue jadi nggak sempet sarapan bareng clara.” Kata rizki sewot
“Ha.? Nraktir.? Yaaah,, tapi, tadi kak rizki bilang siapa.? Clara.?” Aurel bingung.
“Iya clara, sepupu gue.” Jawab rizki santai dan masuk kedalam mobilnya.
“Jadi clara spupu kak rizki.?” Tanya aurel kaget
“Iya.! Loe nggak tau.?” Rizki balik bertanya
“Nggak.! Sejak kapan.?”
“Ya sejak gue lahir lah. Inget ya, ntar loe harus traktir gue, dan loe juga harus temenin gue minta maaf sama dia. Karna gara-gara loe gue jadi meninggalkan dia ditempat soto ayam sendirian.” Jelas rizki
“Stop.!” Printah aurel tiba-tiba. Rizki langsung menghentikan mobilnya
“Aurel. Ada apa.?” Rizki bingung
“Bukannya itu clara ya.? Kok bisa bareng sama eric.?” Aurel bingung sambil menunjuk kearah clara dan seorang cowok yang baru aja meninggalkan meja ditempat soto ayam.
“Loe kenal sama tu cowok.,?”
“Iya. Dia banyak banget ngasih solusi buat gue, dan gue juga sempet komunikasi sama dia sebelum berangkat tadi.?”
“O, bagus ya.? Loe sempet ngobrol sama tu cowok, tapi nggak sempet menghubungi gue. Iya bagus.?” Geram rizki
“He he he, ya maaf.? Gue nggak maksud begitu kok, tapi eric tiba-tiba aja muncul dibandara. Nggak tau kapan datengnya, tapi kok cepet banget udah ada disini ya.?” Fikir aurel
“Kalian ngobrolin apa aja.? Sepertinya loe kenal banget sama dia”
“Gue nggak kenal-kenal amat sih, cuma tau dikit tentang dia. Dia itu sebenernya naksir clara.”
“Serius.!” Tanya rizki
“Nggak yakin sih. Tapi kemungkinan besar sih iya.”
“O, begitu ya, jadi tadi kaliang ngobrolin tentang kedekatan clara sama eric.”
“Ems, nggak juga sih.?”
“Trus ngobrolin apa dong.?”
“Ada ajah.? Top secret.!”
“Yaaah, kok gitu,? Kasih tau dong.?”
“Nggak.! Pokok nya sekali nggak tetep nggak.! Lagian nggak penting juga. Eric tuh orangnya penug misteri, tapi dia nggak mau berteman sam gue. Yaa walau kita lumayan deket sih. Ah udah lah. Turun yuk.?” Kata aurel dan turn dari mobil menuju tempat soto ayam, rizki mengikutinya dengan penasaran
“Tadi kalau nggak salah, kak rizki bilang kita bakalan kebandung.? Mau ngapain.?” Tanya aurel begitu duduk disalah satu meja bersama rizki
“gue mau mengunjungi riki.”
“Riki.? Saudara kembar kak rizki.?”
“Iya. Gue mau minta maaf sama dia. Karna terlalu egois. Gue tau rizki juga pasti sangat mencintai reisa.”
“O, gue juga penasaran, semirip apa sih kalian.?”
“Boleh tanya nggak.?” Tanya rizki
“Apa.?” Aurel balik bertanya
“Sejak kapan loe suka sama gue.”
‘Uhuk’.!
“Aurel loe kalau makan hati-hati dong. Nih minum.?” Rizki langsung menyodorkan segelas air minum.
“Gue baik-baik aja kok. Cuma apa tadi, kapan gue suka sama kak rizki.?”
“Iya. Sejak kapan.?” Tanya rizki penasran
“E. Itu. Sejak pertama kali ketabrak kak rizki.” Jawab aurel dengan sedikit malu. “Ah, udah deh, jangan ngomongin itu, bikin malu aja.”
“Gue kan pengen tau. Kalau gue mah sejak tadi pagi.”
“Ha.! Tadi pagi.?” Aurel nggak percaya
“He he he. Iya. Tadi pagi, gue baru menyadari gue suka sama loe, saat loe memutuskan untuk pergi dari gue.” Jawab rizki
“Waah, tau begitu, gue pergi aja, dari dulu-dulu aja ya, jadi cepet kak rizki menyadarinya kalau kak rizki suka sama gue.?” Gerutu aurel
“Huuuu. Maunya kan gue nggak tau loe suka sama gue.?” Rizki bela diri
“Masa nggak tau sih.? Wah parah kak rizki.? Nggak tau apa sejak pertama kali gue ketabrak kak rizki, gue suka sama kak rizki.?
“O, jadi ketabrak cina ya,?
“Ha.! Ketabrak cinta.? Apaan tuh.?”
“Iya loe ketabrak, langsung jatuh cinta.?”
“Hah! Nggak mau, enak aja. Norak amar sih.?”
“Terima ajalah. Akuin aja kalau gue emang keren. Baru ketabrak aja udah langsung naksir. Itu belum kalau gue tebar pesona.?”
“Huuuu, narsis.! Sejak kapan sih kak rizki senarsis ini.?” Aurel sewot
“Hehehe. Sejak gue sadar kalau gue suka sama loe. Ternyata narsis itu asik juga.?”
“Hah. Ntar deh ntar, virus rizki, narsisi.?”
“Hahaha. Tapi loe tau dari mana kalau rizki itu narsis.?” Tanya rizki
“Guekan udah tau banyak tentang kak rizki dari clara.?” Jawab aurel bangga
“Wah, secret admirer ya.?” Goda rizki
“Nggak juga” bales aurel
“Akuin aja deh. Cie cie. Ehem.! Ternyata gue itu emang keren ya. Punya secret admirer”
“Seneng ya, seneng, udah deh, males gue ngobrolin itu. Kak rizki gitu banget.”
“Yah. Ngambek.?” Kata rizki. “Iya deh iya. Nggak ngomongin itu lagi, tapi loe nggak penasaran kenapa gue lebih milih loe ketimbang reisa.? Cinta yang gue tunggu hampir 10tahun itu.?”
“Nggak.!” Jawab aurel singkat
“Kok nggak.!”
“Iya nggak, karna gue tau, kak rizki pada akhirnya pasti akan memilih gue.”
“Huu. Pe-de banget.?”
“Kenyataan. Karna kak rizki kan takdir gue.?”
“Kayak tau aja.?”
“Hehehe, nggak juga sih,? Sebenernnya gue nggak perlu tau kenapa. Karna buat gue kak rizki lebih milih gue aja itu udah lebih daripada cukup. Apalagi kalau kak rizki udah nggak melihat reisa lagi. Itu akan jadi hadiah terindah buat gue.”
“Waw. Keren, kata-katanya nyontek dari mana,?” tanya rizki sambil senyam-senyum
“Wah, ngeldek. Gue itu nggak nyontek tau.!”
“He he he, iya deh bercanda. Udah, jalan yuk.?” Ajak rizki
“Kemana.?” Tanya aurel bingung.
“Kemana aja. Gue kangen sama loe.?”
“Lebay. Yaudah yuk.” Kata aurel sambil berdiri, diikuti rizki sambil tersenyum. Dan pergi meninggalkan tempat duduknya. Ketabrak cinta.? Siapa yang nolak.???
The end.
Biodata penulis:
Nama: Mia mulyani
Facebook:
Mia mulyani
Hobby: membaca and menulis.