Oke sahabat setia
remajaxsis Cerpen lanjutan
Penyesalan selalu di akhir part 2 Kiriman dari ade
Mia mulyani Kini dateng lagi nich,, Dich bahasa nya pake acara dateng segala lagi, Kayak apaan aja yea,,??? Hehehe Tapi yang pasti cerita nya lebih seru dari part pertama nya, Oke dech langsung aja yuk....
penyesalan selalu di akhir part 2
***
Begitu bel tanda pulang berbunyi, anak-anak pada berebutan untuk pulang, begitu juga Vita, ia mengemasi barang-barangnya yang di atas meja, dan memasuk kan ke dalam tas, setelah keluar dari kelasnya tiba-tiba ada yang memanggilnya, Vita menoleh mencari asal suara, dan tak jauh darinya, tampak Haviz yang berlari mengejarnya...
"Vita. loe tadi kemana aja?" tanya Haviz begitu tiba di dekat Vita.
"gue... aemmm, ada urusan" jawab Vita "emmm, sorry deh gue nggax bisa makan bareng kalian tadi, eh gimana kalau lain kali aja..." lanjutnya.
"nggax masalah..." jawab Haviz sambil tersenyum.
"oh, emmm, loe ke sini, nemuin gue, cuma mau nanyain kenapa gue nggax makan di kantin tadi?" tanya Vita seneng, karena itu berarti Haviz mengkhuatir kannya.
"iya... eh e enggak" jawab Haviz sambil menggaruk-garuk kepHavizya.
"oh enggak ea?" tanya Vita sedikit kecewa "kalau gitu loe mau nanyain apa lagi ke gue?" tanya nya.
"emmm, gue mau nanya... e ini... emmm, ha, gimana salam gue, udah di sampein ke Aurel?" jawab Haviz setelah mikir beberapa saat.
"salam? penting banget ea?" tanya Vita, Haviz bingung mau jawab apa "ah gue tau, sorry gue cuma bercanda... pasti penting banget buat elo..."
"emmm, sebenernya..."
"sorry ea gue belum bilang" potong Vita dengan menahan ke sedihannya "loe kan tau, gue sama dia nggax selokal, jadi gue belum ketemu sama dia, ntar deh kalau gue udah ketemu sama dia, pasti gue sampein,..." lanjut nya sambil berusaha untuk tersenyum.
"oh, emm, nggax apa-apa kok" balas Haviz.
"eh loe cuma mau ngomong itu aja kan? emmm, sorry ea gue mau pulang, udah siang kan..." kata Vita buru-buru sambil melirik jam tangannya.
"eh loe udah mau pulang ea, emmm mau bareng gue?" tanya Haviz.
"e....., gue kan bawa mobil" jawab Vita.
"eh ia, gue... lupa. emmm ya udah loe kalau mau pulang, pulang aja dulu"
"okey, tapi sebelum nya gue boleh nanya nggax?"
"apa itu?" tanya Haviz semangat.
"kenapa loe minta gue yang sampain, gue kan jauh lokal nya sama dia, kenapa nggax loe minta sama temen se lokal nya aja?" tanya Vita.
"emmm, awalnya sih mau gitu, tapi gue fikir lebih baikan sama loe deh"
"oh ea, kenapa?" tanya Vita.
"yaaa gue fikir kalau loe... kan... emmm, ha, loe kan temen deketnya, jadi loe lebih mudah, dan loe juga kan temen deket gue, jadi gue nggax terlalu merasa nggax enak sama loe..."
"oh gitu ea?"
"kenapa? loe keberatan ea?" tanya Haviz.
"eh e enggax kok, gue sama sekali nggax keberatan. emmm, Aurel pasti seneng banget dapat salam dari loe, loe tenang aja gue pasti bakal menyampai kannya... emmm udah ea gue pulang..." kata Vita dan melangkah pergi.
"i iya..." jawab Haviz dan memperhatikan Vita dari belakang "eh Vit..." teriak Haviz, Vita menghentikan langkahnya dan menoleh.
"ada apa?" tanya Vita.
"hati-hati ea,...." kata Haviz dengan tersenyum.
"okey..." jawab Vita sambil tersenyum, dan kembali melangkah meninggalkan campus menuju ke pakiran untuk pulang.
"waw... senyumannya emang bener-bener manis..." kata Haviz setelah kepergian Vita.
Vita mengambil mobil nya dan membawanya, tapi belum jauh meninggalkan campus, Vita mengerem mobilnya begitu melihat seorang cewek yang berjHaviz sendiri, Vita membuka kaca mobilnya setelah menusap air matanya terlebih dahulu.
"Aurel? kok jHaviz sendiri?" tanya Vita.
"yaaa abis gue nungguin sopir nggax nongol-nongol juga, palingan juga belum pulang nganterin mama arisan, yaaa dari pada gue kurus gara-gara di gigitin nyamuk mendingan gue jHaviz kaki, yaaa itung-itung olahraga"
"kan rumah loe jauh"
"yaa abis mau gimana lagi?"
"ya udah loe bareng gue aja, yuk naik" ajak Vita.
"loe nggax keberatan?"
"kalau loe minta gendong baru gue keberatan, tapi kalau loe naik mobil, sepertinya mobil gue juga nggax. gini-gini mobil gue bisa menampung empat orang kayak loe, jadi kalau cuma satu sih, pasti dia nggax keberatan, lagian loe nya juga nggax berat-berat amat" terang Vita panjang lebar.
"oh gitu... emmm, ya udah deh..." jawab Aurel dan masuk mobil Vita, Vita membawanya pulang. di perjHavizan mereka ngobrol lagi.
"Eh, tadi loe kamana?" tanya Aurel.
"tadi?" Vita balik nanya.
"ia, tadi... kok nggax ke kantin lagi?" jawab Aurel.
"oh gue... emmm, ada urusan. ia ada urusan... emang loe tau dari mana gue nggax ke kantin lagi?" tanya Vita.
"Haviz yang ngomong"
"Haviz?!"
"ia. Haviz, sama Icha juga..." jawab Aurel.
"0oh...., emmm, tadi... Haviz kirim salam... sama loe..." kata Vita dengan mau nggax mau.
"Haviz?!"Aurel kaget.
"ia. Haviz, dia kirim salam sama loe..."
"ha?!... emmm..." Aurel mikir-mikir "oh Haviz. iya iya iya... emmm, beneran loe... aduuuuh gue seneng banget.... gila, mimpi apa semalam... waw, beruntung banget..." lanjutnnya setelah mengingat kata-kata Haviz tadi.
"he?!..." Vita bingung "nggax segitunya juga kaleee" lanjutnya sebel.
"lho emang gue harus gimana, bisa kebayang nggax sih, gimana rasanya dapat salam dari idola se kampus?! gila, keren banget kan?! eh trus trus trus, dia bilang apa lagi sama loe... dia nanya apa aja tentang gue? sepertinya dia suka sama gue nggax? ayo donk cerita..." kata Aurel semangat.
"dia bilang... semoga makin cantik" jawab Vita cuek.
"HA?! serius loe? wah bener-bener nggax bisa tidur deh nie malam... eh tapi emang gue secantik itu apa? aduuuuh Haviz... loe kanapa nggax ngomong langsung aja sih sama gue, kenapa pake acara kirim salam segala, eh tapi nggax apa-apa juga deh, kesannya romantis..." balas Aurel.
"ih nggax usah berlebihan deh"
"berlebihan loe bilang? ya ampun Vit, emang loe nggax seneng apa kalau dapat salam dari cowok yang paling keren se Sekampus, pastikan bakal seneng banget..." kata Aurel dengan senengnya, yang sepertinya lebih banyak di buat-buat.
"iya lah tu..." balas Vita sewot.
"kok loe sewot sih, Haviz kan temen loe juga, apa loe nggax seneng ha?"
"he?! nggax salah nih, apa gue harus seneng kalau Haviz kirim salam sama temen gue sendiri. ia. gue harus seneng gitu?" tanya Vita dengan menahan be-te nya.
"lho... ia donk harusnya..." jawab Aurel dengan bingung.
"0h yea? masa' sih,... yaaa terserah loe deh. gue... sebenernya nggax masalah. sama sekali nggax. cuma gue lagi capek aja..." kata Vita.
"loe nggax ngerasain apa-apa gitu saat Haviz kirim salam sama gue?"
"emang gue harus ngerasain apa? seneng gitu? nggax mungkin"
"oh jadi loe kecewa yea? kenapa?" Aurel semangat.
"kecewa? kenapa gue harus kecewa? yaaa nggax lah, itu lebih lebih lagi nggax mungkin. buat apa gue kecewa, kalau loe seneng yaaa itu sih terserah loe... kalau gue kecewa itu nggax bakal pernah terjadi, apa lagi cuma gara-gara Haviz kirim salam sama loe, nggax lah yaw..." kata Vita.
"sama sekali nggax?" tanya Aurel nggax percaya.
"yaaa nggax sih, cuma gue ngerasa kecewanya dikit. cuma dikiiiiiiiit aja..." jawab Vita berbohong.
"0oh..." Aurel kecewa "eh tapi... loe kecewa kenapa? loe cemburu ea?" tanyanya mulai semangat lagi.
"ya nggax lah" jawab Vita cepat "emmm, maksud gue... mana mungkin lah... loe ada-ada aja, gue itu kecewa karena dia nggax langsung ngomong sama loe, kenapa mesti pake acara kirim salam segala, langsung ngomong sama loe kan semua masalah selesai gitu..." ralat Vita.
"yaaah..." Aurel tambah kecewa "oh gitu ea... aemmm, tapi gue seneng banget lho..." lanjutnya dengan pasang wajah gembira.
"bagus deh kalau loe seseneng itu, gue juga jadi seneng lihatnya"
"loe beneran seneng?!" tanya Aurel nggax percaya.
"kalau temen gue seneng kenapa gue harus kecewa ia nggax?"
"he he... ia, loe bener..." jawab Aurel berusaha untuk tersenyum.
"hemmm" balas Vita "emmm, rel. loe... suka sama Haviz yea?" tanyanya hati-hati...
"nggax" jawab Aurel cepat, Vita langsung menatapnya kaget dan hati nya seneng banget "aemmm, maksud gue... nggax mungkin lah... gue nggax suka sama.... idola SMU kita, gila loe... dia kan keren banget..." ralat Aurel, Vita langsung mengalihkan tantapannya dengan kecewa.
"oh loe suka sama Haviz yea?" tanyanya lagi untuk memastikan.
"i... iya... gue suka... he-eh...."jawab Aurel berusaha untuk tersenyum.
"ooh..." balas Vita.
"bukannya loe juga suka yea sama Haviz?" tanya Aurel.
"he?! gu gue? mana mungkin lah..." jawab Vita menghindar.
"nggax yea?" tanya Aurel manahan kekecewaannya.
"iya, nggax. mana mungkin lah, ada-ada aja loe..."
"oh gitu... tapi menurut gue dia keren kok" kata Aurel. Vita hanya mengangkat bahunya, lalu mereka nggax melanjutkan obrolannya lagi hingga mereka tiba di rumah Aurel.
"makasih ea, loe udah nganterin gue..." kata Aurel dan keluar dari mobil Vita.
"santai aja lagi..." balas Vita sambil tersenyum.
"eh titip salam ea sama Haviz" kata Aurel sebelum Vita pergi.
"salam?" Vita kaget.
"i iya... loe nggax keberatan kan?" tanya Aurel.
"HE?! eh e nggax kok, sama sekali nggax. beneran deh"
"hemmm, ya udah kalau gitu, bilang sama dia, dia itu kereeeeeen banget" kata Aurel dengan penekanan di setiap katanya.
"waw, eh e okey, gue pasti bakal menyampai kannya, udah yea, gue pulang dulu..." kata Vita dan meninggalkan Aurel di depan rumahnya.
"Haviz kirim salam?" tanya Aurel sendiri di depan rumahnya "apa ia bener-bener mau ngelakuin ide gila itu? heeh Haviz-Haviz nggax gentle banget sih loe... tapi... Vita tadi kok nggax cemburu ea? dia juga bilang nggax suka sama Haviz, kasihan sekali Haviz kalau gitu, ah mending gue jangan cerita sama Haviz, kalau nggax bisa-bisa dia kecewa banget" lanjutnya dengan sedih.
"ah ia, mending gue diam aja dulu, gue harus buat Vita merasa cemburu apapun caranya, lama-lama Vita pasti makin suka sama Haviz dan mereka bisa bahagia... huh, aneh-aneh aja..." kata Aurel sambil geleng-geleng kepala, dan melangkah masuk ke dalam rumahnya.
Di perjHavizan Vita menitiskan air mata sangking sedihnya. dia nggax nyangka kalau ternyata Aurel juga mengukai Haviz, lantas bagaimana dengan dirinya, mana Haviz udah kirim salam sama Aurel lagi, apa jangan-jangan Haviz juga suka sama Aurel? kalau benar mereka saling menyukai, berarti Vita....
Bersambung
Waah bersambung lagi yea,,, Biasa.. Tapi sahabat semua tenang aja,,, Lanjutan nya bakalan langsung menyusul kok,,,,
***
Nama :Mia mulyani.
Facebook:
Mia mulyani
Hobby :Membaca and menulis,,,,
***