Hay.! Ketemu lagi sama
Remajaxsis. Wah udah lama nggak posting nih, gimana kabarnya buat para sahabat. Buat yang udah nggak sabar sama cerpen-cerpen terbaru disini, sahabat semua bisa bisa bacanya lagi disini. Tapi tetep c, masih dari kiriman si adek.
Are you ready for “KETABRAK CINTA” ??? Next reading okey.... Lets go.!
Pagi yang begitu cerah, aurel jalan dengan santai kekampusnya, berhubung hari ini masuk nya rada lambatan karna hari ini mulai anak baru untuk ospe, jadi untuk yang nggak ospek lambat-lambat dikit nggak masalah.
Dengan membawa buku ditangannya, aurel jalan sambil denger musik pake earphone, Ya walau nggak belajar namanya anak kuliah pasti harus bawa buku dong,, hehehe...
Begitu memasuki lapangan kampusnya, aurel asik melantunkan lagu dari mp3 nya, tentu dengan suara yang nggak keras, alias lirih, tapi tiba-tiba ia menabrak seseorang dan langsung jatuh, dan otomatis buku yang dibawanya lepas dari tangannya.
"Emm,,, maaf, maaf, maaf. Gue nggak sengaja," kata aurel dan mengumpulkan buku-bukunya.
"Ee.. Nggak papa kok, guenya aja tadi yang berdiri dilapangan sembarangan," balas rizki dan membantu aurel mengumpulkan buku-bukunya, aurel langsung menatap rizki dengan kaget.
"Dia," batin aurel dengan kagum. Untuk kesekian detik, aurel terus menatap rizki yang masih mengumpulkan buku-bukunya. "Ya tuhan,, sumpah ya. Dia keren banget, dia ini,, manusia apa pangeran ya." lanjut batinnya.
"Hai,, kok bengong,,," rizki melambai-lambaikan tangannya didepan wajah aurel dan membuyarkan lamunan aurel.
"E,, eh, maaf," bales aurel jadi salah tingkah,
"Nih buku-buku loe," rizki menyodorkan buku-buku yang tadi dikumpulkan nya kearah aurel.
"E,,, eh iya, makasih ya,"aurel menerima bukunya kembali.
"Loe nggak apa-apa kan?" tanya rizki
"Gue nggak apa-apa kok," Kata aurel sambil terus menatap rizki dengan kagum.
"Yaudah kalau begitu," Kata rizki sambil berdiri begitu juga dengan aurel. "Lain kali hati-hati ya,?" Lanjutnya.
"Iya, sekali lagi maaf ya,?"
"It's oke, nggak masalah kok, ohya gue rizki, loe ?" tanya rizki sambil mengulurkan tangannya.
"Aurel," Jawab aurel sambil membalas uluran tangan rizki.
"Loe anak fakultas mana ?" tanya rizki lagi,
"Gue anak sastra, kalau loe pasti anak musik kan?" kata aurel
"Iya, kok loe bisa tahu??"
"Ya iyalah, Orang loe bawa gitar" Bales aurel.
"Owh iya, hemmz yaudah gue ada latihan pagi ini, gue cabut dulu ya , kapan-kapan kita bisa ngobrol lagi kan?" kata rizki begitu melirik jam yang ada ditagannya.
"Eh iya,, silahkan?" bales aurel
"Ya udah, daa,,,,,." Kata rizki sambil melangkah pergi setelah melambaikan tangannya, sementara aurel masih tetap memandang rizki hingga hilang dari pandangannya.
"Gila tuh cowok., Keren amat ya,? Waah sepertinya gue langsung jatuh cinta nih. Pada pandangan pertama lagi." kata aurel dalam hati sambil tersenyum dengan bangga.
"Kesambet loe??" Kata raka sambil menepuk pundaknya
"Eh kak raka, Ngagetin aja sih??"
"Ya abis loe senyum-senyum sendiri, Nggak jelas banget"
"Aurel itu lagi seneng kak,"
"Seneng kenapa.??"
"Abis ketemu cowok ganteng," bisik aurel
"Ha,!! Nggak salah nih,??"
"Ya nggak lah. Aurel serius kali,,,"
"Anak mana? Terus namanya siapa ??"
"Nama itu,,, rizki, Tapi asli ya dia keren banget"
"O,, Rizki anak musik ya?"
"Iya, Kok kak raka bisa tahu ??"
"Siapa sih yang nggak kenal cowok sekeren rizki, Anak-anak banyak kali yang mengidolakan nya, Baek cowok maupun cewek."
"ha,!! Serius kak ?? kok aurel bisa nggak tahu ??"
"Loe kan kuper"
"Enak aja !!" kata aurel kesel
"Hehehe... Becanda,! Lagian kalau loe naksir dia wajar kok, Kan dia emang keren, tapi kalau loe pengen tahu lebih banyak lagi tentang rizki loe bisa tanya clara."
"Clara,,!!! Emang dia tahu ??"
"Tentu saja clara tahu banyak tentang rizki , Udah ya kakak duluan,?"
"Oke deh," Bales aurel, "Clara tahu,,?? Kok dia nggak pernah ngasih tahu gue ya,??" kata batin aurel sambil melangkahkan kaki nya, Sambil terus berpikir, bagaimana mungkin sahabatnya bisa tahu lebih banyak sementara dia baru kenal, wah gawat kalau sampai keduluan,,.
"Clara,!!"
"Aurel,,?? Ngagetin aja sih loe??" Bales clara.
"Loe kok nggak pernah cerita kegue ??"
"Cerita apaan ?? Kata clara dengan bingung
"Kalau loe tahu banyak tentang rizki,"
"rizki anak musik itu,??"
"Iya,,. Tuh kan loe tahu, kenapa nggak ngasih tahu gue ??"
Yee,,, Orang loe nggak pernah nanya,??" Kata clara dengan santai, dan mengeluarkan buku-buku dari dalam tas nya.
"Ya tapi kan nggak salah juga kalau loe promosiin ke gue"
"Buat apaan ??" kata clara sambil membuka komik yang baru diambil dari tasnya, Siap untuk dibaca nya, Aurel langsung merampasnya . "Aurel,,, Yah,,"
"Gue lagi cerita nih?"
"Gue denger kok., Ayo lanjut yang tadi"
"Gue tadi pagi ketemu dia, waktu gue baru dateng, saat gue nggak sengaja nabrak dia.!! Sumpah ya, dia itu keren banget," cerita aurel dengan semangat.
"Jadi ceritanya loe naksir dia gitu ??"
"tentu saja,, emang loe nggak??" tanya aurel, clara menggelengkan kepalanya. "What !!!. Loe nggak suka sama dia ??"
"Bukan,, Gue emang cukup menyukainya. Tapi nggak sampai naksir," Jawab clara dengan santai
"Loe nggak naksir rizki, padahal kan rizki keren banget," kata aurel dengan kaget,
"Iya sih, emang dia keren banget,, tapi gue nggak naksir sama dia,lagian gue itu nggak bisa sama dia,"
"Lho kenapa,???" tanya aurel,
"karna kita berdua itu,,,...."
"O, gue tahu,!!" potong aurel, "Loe pernah nembak dia kan? Terus ditolak, Iya kan??"
"hee,,?" Clara mengkerutkan keningnya, bingung. "Idih,,, Ya nggak lah, eh gue itu,,," kata clara menghentikan ucapannya begitu pak hendro dosen nya masuk keruangan nya.
"Sssst,,, Pak hendro tuh," bisik aurel, sambil mengeluarkan buku sastranya.
"Ngapain pake keluarin buku segala, kan belum ada materi," bisik clara,
"Yee,, namanya ada dosen, pastilah harus ngeluarin buku," Bales aurel sambil tersenyum, sementara pak hendro melangkah menuju tempat duduknya, clara hanya geleng-geleng kpala melihat tingkah sahabatnya.
***
"hei,!!!" aurel menoleh kaget begitu ada yang menepuk bahu nya. "kak raka, Kok ngagetin sih,??"
"hehehe maaf nggak sengaja," Bales raka sambil tersenyum senang dan duduk disamping aurel dan clara di kursi kantin.
"Kalau jantung gue copot gimana ??" kata aurel
"Ganti aja dengan jantung kodok, kalau nggak monyet juga bisa,?" bales raka santai,
"Enak aja,!!"
"hehehe,,,"
"re-se loe," Kata aurel kesel, sementara raka dan clara makin kenceng ketawa nya, tiba-tiba aurel melihat rizki diantara anak yang laennya, "Ya tuhan, dia,!!" Kata aurel kaget,hingga berdiri dari duduknya.
"Aurel loe kenapa??" tanya clara dengan kaget,
"pangeran gue," Kata aurel sambil menggigit jari nya melihat rizki nggak jauh dari tempat duduknya,
"Siapa,???" Kata clara sambil menarik tangan aurel untuk duduk,
"keren nya,,," bales aurel dan masih memperhatikan rizki, "Ya tuhan,, sumpah ya keren banget,,"
"Siapa sih maksudnya,,?" kata clara sambil mencari-cari di sekelilingnya.
"Aurel," Kata raka sambil menepuk bahu aurel,
"Eh, ha,. Apa,??" aurel kaget,
"Loe kenapa sih,??" kata clara,
"Nggak papa?" kata aurel dengan santai.
"Siapa sih orang yang loe maksud??" tanya raka,
"He-eh, siapa sih??" sambung clara,
"Dia," kata aurel sambil memberi kode kearah rizki yang asik ngobrol bareng temen-temennya.
"Rizki,!!" tanya raka dan clara barengan,begitu melihat siapa orang yang dimaksud sama aurel, aurel langsung mengangguk tanpa melepas pandangannya kearah rizki. Raka dan clara langsung geleng-geleng kepala melihat tingkah aurel.
"Kirain ada apa ??" kata clara dengan lemes.
"Nggak taunya,, huuhf, aurel, aurel loe itu ngagetin kita aja sih,??" lanjut raka
"Tapi dia emang ganteng banget, nggak kebayang deh kalau gue bisa deket sama dia, apa lagi jadi pacarnya," bales aurel sambil tersenyum.
"Ya tapi kalau loe ma rizki loe jadi deket sama clara, eh makin deket maksudnya." kata raka,
"Lho kenapa??" kata aurel jadi bingung,
"Karna rizki ma clara itu ber,,,,,.." Raka nggak meneruskan kata-katanya karna mulutnya langsung dibekap sama clara,
"Eh nggak kok, gue cuma kenal sama kak rizki, "Jawab clara, "rizki maksudnya,"
"Hust,, udah bener-bener kakak, kok nggak jadi sih,??"
"Ya karna, karna gue,,,??"
"Apa,?? Gue apa,??" kata aurel penasaran, clara jadi tambah gugup,
"Karna gue, gue," clara mendorong raka dengan pelang minta bantuan,
"Apaan?" tanya raka sambil menepiskan tangan clara yang terus mendorong-dorongnya, "tunggu,. Emang aurel nggak tahu,??" tanyanya lagi, clara menggelengkan kepalanya, "Omg,!!" raka menepuk jidatnya sendiri,
"Ssst,, biarin aja dulu" kata clara sambil berbisik ditelinga raka,
"Ini sebenernya ada apaan sih??" tanya aurel, "Yang gue nggak tahu apaan??" lanjutnya bingung,
"E,, kalau clara itu,,,"
"tau banyak tentang rizki, ia tahu banyak," potong clara cepat,
"Ha,!! serius," Kata aurel kaget,
"I,,.Iya" kata clara dengan gugup.
"Eh ra, kok loe berani-berani nya panggil rizki nggak pake kakak sih??" kata raka,
"Gue soalnya,.,."
"Emang kenapa??" tanya aurel,
"Karna clara itu,,," clara langsung memegang tangan raka agar nggak meneruskan ucapannya.
"Apa,??" tanya aurel,
"Clara itu,,??" clara menggenggam tangan raka dengan kenceng membuat raka jadi serba salah,
"Apa kak??"
"Ea nggak ada," kata raka dengan ketus,
"Lho kok nggak ada"
"Iya nggak ada, orang nggak ada mau apa lagi,??" raka sewot sementara clara tersenyum lega,
"Tapi tadi,,,???"
"Nggak ada,!!" Potong raka, "Yaudah deh, gini aja, kaliankan lebih muda dari rizki jadi harus menyebut nya dengan sebutan kakak, okey,,!!"
"Siip,," Kata aurel semangat. "Kak rizki".
"Nah gitu kan bagus, lebih sopan,"
"Hehehe, eh tapi tadi loe bilang, loe tahu banyak tentang kak rizki ya ra?? ia kan??" tanya aurel keclara dengan sedikit bangga,
"Eh itu,,,"
"Ia kan ra, loe tahu banyak tentang kak rizki, bantu gue dong untuk mengetahuinya, yayaya. Please??" rengek aurel,
"Rasai,!!!" bisik raka ke clara sambil senyum-senyum, clara jelas aja sebel banget, dan raka melanjutkan makan baksonya dengan senang.
"Ra,,. Loe mau bantuin gue kan??"
"Iya iya iya,!! Gue bantu" kata clara akhirnya,.
"Nah gitu kan enak, hehehe.. Loe emang temen yang paling baik deh,?" kata aurel seneng,
"E, ya udah deh, makan aja dulu, Ngapain sih ngomongin cowok melulu," kata clara sambil melanjutkan makan mie ayam nya.
"sip deh, Tapi tunggu deh, kok bakso gue nggak ada,??" tanya aurel bingung, "Eh, tapi,,, Aaah,, kak raka, kakak kan pendatang baru, kok maen makan aja sih, itukan bakso aurel," Lanjutnya,
"Owh, ini punya loe ya,?? hehehe Gue pikir nggak ada yang punya, daripada mubazir, hehe.." kata raka sementara aurel jadi kesel.
****
"Aurel..." panggil seseorang dari belakangnya, begitu aurel tiba di parkiran saat pulang kampus. Aurel menoleh ke arah suara "Mau kemana?" tanyanya.
"Gue... Mau... Pulang" jawab aurel sedikit gugup karena cowok yang bertanya itu ialah Rizky.
"Pulang? bareng gue yuk" Ajak rizky.
"He??? E gue..."
"Ya itu sih kalau loe nggax keberatan, gue mau ngajakin loe makan siang bareng, gimana?"
"kak rizky serius kan????"
"Tentu saja"
"Tapi kenapa? Kenapa harus sama gue?"
"Lho emang kenapa? Nggax ada yang salah kan?? Atau... barangkali ada yang marah ya?" tanya rizky hati-hati.
"Eh, e enggak kok enggax. Bukan itu, Tapi gue ngerasa aneh aja, cowok sekeren kak rizky mau ngajakin gue, nggax salah nih, Seperti mimpi saja"
"Ah elo bisa aja, jadi mau nggax loe?"
"Baik lah" jawab aurel senang.
"Beneran loe mau?? Yes! ya udah yuk" Ajak rizky dan tersenyum senang. Aurel mengangguk dan melangkah mengikuti rizky dengan senang hati.
"Mau makan di mana?" Tanya rizky begitu tiba di mobil saat perjalanan pulang.
"Mana aja bisa, Tapi kalau kak rizky nggax keberatan kita makan di tempat gue biasa makan aja, emang sih di tepi jalan tapi di sana itu enak banget, nggax kalah deh sama yang di restauran-restauran mahal" usul aurel.
"Gue sama sekali nggax keberatan, di mana tempatnya?" tanya rizky sambil tersenyum senang.
"Ini lurus saja, di simpang 4 depan itu belok kiri bentar, sampai deh" jawab aurel.
"0ke baiklah, kita kesana" balas rizky dan begitu tiba di simpang 4 ia belok ke arah kiri sesuai petunjuk aurel, Tak berapa lama setelah mereka tiba di penjual 'Soto ayam'. Mereka memesan dua mangkok plus air minum rasa jeruk, sambil menunggu pesanannya datang mereka duduk-duduk di salah satu meja pelanggan.
"Loe beneran nggak papa makan disini,??" tanya aurel,
"Nggak masalah kok, tenang aja. Lagian gue juga mau nyoba soto ayam langganan loe,??"
"Makasih," kata aurel saat pelayan membawakan dua mangkok soto ayam pesanan merek, dan dua gelas air minum. "Emms bagus deh kalau loe nggak keberatan, cobain deh," lanjutnya sambil menyodorkan semangkok soto ayam ke arah rizki. Rizki mengangguk dan menerima semangkok soto ayam yang disodorkan aurel ke arah nya.
Rizki melirik kearah aurel yang menuangkan sambal kemangkoknya begitu juga dengan kecapnya. Rizki mengikuti nya dan ikut-ikutan menuangkan sambal dan kecap kemangkoknya lalu mengaduknya. Aurel mengambil dan menaburkan bubuk merica kemangkok nya, rizki bingung melihatnya.
"Apa yang loe lakuin,??" tanya rizki,
"Ini maksud loe,??" aurel balik bertanya sambil menunjuk kearah bubuk merica ditangannya, rizki mengangguk. "O, ini gue menambahkan bubuk merica kesoto gue," jawabnya sambil mengaduk soto ayam nya.
"apa rasanya.?" kata rizki bingung,
"Enak." Jawab aurel sambil memakan sesendok soto ayam nya, rizki menunggu reaksinya, "Hmmz enak serius deh," lanjutnya setelah menelan soto ayamnya.
"Ha,?? Serius loe?"
"he-eh," jawab aurel, "Loe mau coba soto ayam gue,?" tawarnya, rizki diem aja. "gue serius,"
"Loe beneran nggak keberatan,?" rizki ragu,
"Ya nggak lah, Ya kalau menurut loe enak, loe boleh cobain dimangkok loe, gimana,??" saran aurel. Rizki masih sedikit ragu, "Yaudah nih,..." Aurel menyendok soto ayamnya lalu menyodorkan kearah rizki,.
"Gue,..." Rizki tetap ragu.
"Ayo cobain,." Kata aurel, dan dengan hati-hati rizki memakan sesendok soto ayam dari aurel, "Gila dia manis banget,, jantung gue jadi makin berdebar-debar," kata aurel dalam hati. "gimana,?" kata aurel untuk menghilangkan kegerogiannya.
"Hemz," rizki menikmati soto ayam yang dosuapin aurel,. "Hms,, Loe bener, ini bener-bener enak," jawab rizki, aurel langsung tersenyum senang, "Enak banget, sampe-sampe gue susah nelennya. Uhuk uhuk..." Lanjutnya dan langsung meminum minumannya, wajah rizki langsung tanpak memerah kepedesan, aurel jadi cemas dibuatnya.
"Ya ampun rizki, eh maaf. Kak rizki maksud nya. Loe kenapa,?? kepedesan ya,?? ayo minum lagi,?" Kata aurel.
"Gue nggak papa kok," kata rizki setelah selesai minum, tapi terlihat jelas kalau ia masih kepedesan,
"Maaf ya,,??" Gue nggak tau kalau kak rizki nggak bisa makan yang pedes," aurel menyesal.
"Gue nggak papa kok, beneran deh, tadi gue cuman kepedesan, eh maksud gue keselek, Jadi nyampe batuk-batuk deh," Bales rizki sambil berusaha untuk tersenyum,
"tapi wajah kak rizki nyampe merah beegitu lho?"
"Ini kan karna gue batuk. Gue nggak kepedesan kok, malah gue suka, ia gue suka soto ayamnya. Sumpah ini bener-bener enak, baru pertama ini gue makan soto ayam seenak ini, bener deh," kata rizki meyakinkan, tapi aurel masih diam,
"Kalau loe nggak percaya nih liat?" kata rizki sambil menaburkan bubuk merica kemangkoknya.
"Tapi kak.?" Aurel mau menahannya.
"Udah. Loe tenang aja, gue suka kok. Nih lihat, gue makan ya,,??" kata rizki sambil memakan soto ayamnya, yang tadi dengan sedikit kepedesan, "Liat gue nggak papa, nih gue makan lagi, gue itu suka kok, enak. Bener deh," lanjutnya sambil meminum air minum nya untuk menghilangkan rasa pedes dimulutnya.
"Kak rizki bener-bener nggak papa kan,??" aurel meyakin kan.
"Nggak lah. Gue nggak papa, yaudah loe makan juga dong," kata rizki sambil memakan soto ayamnya, awalnya aurel cemas, tapi akhirnya dia tersenyum dan memakan soto ayamnya dengan senang.
Sepulang dari mengantar aurel pulang, rizki nggak henti-hentinya bolak-balik kekamar mandi, perutnya terasa mules melilit, sepertinya perutnya kaget mendapat makanan yang super pedas.
"Loe kenapa sih,?" kata riki saat rizki baru keluar dari kamar mandi yang udah entah keberapa kalinya.
"Perut gue mules banget," kata rizki kearah saudara kembarnya yang sangat mirip padanya, baek wajah nyampe kepostur tubuh,.
"Loe abis makan pedes ya,?" tanya riki
"Yups. Bener banget," jawab rizki,
"Loe sih aneh-aneh aja, udah tau nggak bisa makan pedes, masih aja nekat, mau bunuh diri apa,??"
"Loe kok jadi ngomelin gue sih, gue itu lebih tau daripada loe," kata rizki nggak terima.
"Ya abis loe dodol dipelihara,"
"Nyesel gue cerita sama loe,"
"Lho. Loe kan belom cerita ke gue. tapi seperti nya itu ide bagus, coba loe ceritain ke gue apa yang sebenernya terjadi,? Kenapa loe makan yang pedes,?" tanya riki
"gue.."
"Jangan bilang loe dikerjain sama musuh-musuh loe. Karna jujur gue nggak mau kena getahnya, Bisa gawatkan kalau musuh-musuh loe ngeliat gue terus menghajar wajah gue yang super ganteng ini, Nggak lucu kan. Kalau saat gue balik kebandung dengan wajah yang bonyok abis dihajar," cerocos riki
"Loe itu cerewet amat sih, bukan nya loe dikasih gelar ice prince disekolah loe. Kenapa jadi seperti kereta expres gini,??"
"Jangan mengalihkan pembicaraan, jawab pertanyaan gue, dan apapun gelar disekolah gue itu bukan urusan loe,??"
"tunggu,!!! Gaya bahasa loe seperti gue ini adek loe aja,"
"Rizki,!!!"
"Iya iya gue cerita,!!" rizki mulai takut mendengar aura membunuh dari adek kembarannya ini, Karna riki yang biasanya dingin bisa berubah jadi seperti singa yang lagi lapar. "tenang aja, gue itu nggak punya musuh kali, tapi lagak loe kok keren-kerenan gitu sih,?"
"Gue itu memang keren kali.?"
"Ia kalau diliat dari atas menara eifel,"
"Berarti loe juga begitu dong,?? wajah kita kan sama,??"
"Eh,, itu..??"
"Lanjut yang tadi,!!!" potong riki cepat
"Ih menyebalkan,!!" gerutu rizki sebel. "Baiklah, tadi itu gue makan bareng seorang cewek, dan dia suka nya makan yang pedes, terus gue diajak makan soto ayam ditempat langgganan nya," Cerita rizki,
"Terus loe dipaksa makan pedes juga gitu,??" tanya riki.
"Nggak,!! Bukannya begitu, gue nggak dipaksa sama sekali, Saat itu gue cuma penasaran sama soto ayam yang dikasih sama bubuk merica,"
"Jadi loe makan juga,?" tanya riki sambil menahan tawa nya agar tidak meledak membayangkan wajah rizki yang lagi memakan soto ayam yang super pedes itu.
"Iya," Rizki mengangguk kan kepalanya, "Abis nya gue penasaran sama rasanya,?" lanjutnya.
"hahaha,... Dodol.!! Loe itu bego atau apa sih,?? Udah tau bubuk merica ya pasti pedeslah," ledek riki sambil memegangi perutnya yang sakit karna terlalu banyak ketawa.
"Yaa iya sih, tapi dia itu makan nya lahap banget, jadi gue nyobain satu sendok," Cerita rizki.
"Ha ha ha,, jadi loe langsung mules cuma makan satu sendok doang. Ah sepertinya anti pedes loe udah tingkat akut deh," kata riki sambil tertawa terbahak-bahak.
"Nggak,!! Gue bukan cuma makan satu sendok, tapi satu mangkok," Kata rizki dengan cepat,
"Ha,!! Satu mangkok. Gimana bisa,??" tanya riki penasaran,. Rizki pun menceritakan apa yang terjadi tanpa ada yang ditambahin ataupun dikuranginya, tapi riki malah ngetawainnya.
"Loe kok ngetawain gue sih,??" kata rizki sewot,
"Abis loe. so-soan kuat makan pedes, kan itu nyiksa diri nama nya,?"
"Ya gue itu nggak tega aja ngebuat dia merasa bersalah, jadi ya terpaksa gue coba untuk makan," Bela rizki,
"Tapi tetep aja kan, loe bisa bilang kalau loe nggak bisa makan yang pedes," kata riki,
"Loe itu nggak ngerasain sih, gue itu nggak tega aja melihat merasa bersalah banget,"
"Loe suka ya sama dia,?" tanya riki,
"Ha,!! Nggak!" jawab rizki dengan cepat,
"Serius,!!! Kalau loe nggak suka sama dia mana mungkin loe bela-belain makan yang pedes, satu mangkok lagi, bahkan loe ngerelain loe nya yang bolak-balik kamar mandi karna nya,"
"Ya gue nggak tau juga sih,?? tapi mana mungkin gue suka sama dia, loe lupa apa gue itu kan udah punya cinta sejati,?"
"Cewek sepuluh tahun yang lalu itu,? Yang loe temuin ditaman lagi nangis gara-gara jatuh dari pohon,? Dan loe dengan menggendongnya nyampe rumah,?" Tanya riki yang udah hafal banget sama cerita rizki, karna udah terlampau sering cerita itu diulang-ulang rizki,. Pelang-pelan rizki mengangguk kan kepalanya. "tapi ini kan udah sepuluh tahun men, sepuluh tahun,.!! Dan sekarang loe nggak tahu kabarnya gimana,? rumah nya dimana,? serta wujudnya gimana, Loe mau nunggu cinta pertama loe itu sampe kapan,??"
"hemmm.... Entahlah, Gue juga nggak tahu, tapi gue tetep akan menunggunya, Gue yakin dia pasti masih suka sama gue,"
"Pe-de amat loe,?? Eh dengerin gue deh, Gimana loe bisa nemuin dia kalau sekarang loe aja nggak tahu wajahnya, Emang nya loe bisa nyari dia,??"
"Kalau jodoh nggak akan kemana,? Dan nggak ada salah nya kan kalau gue coba mencarinya,?"
"Iya sih, tapi yang jelas nggak mungkin gue suka sama aurel,! dia emang baik dan nyenengin, Tapi...??"
"Aurel,?? Siapa dia,???"
"Cewek yang ngajak gue makan tadi, atau gue yang ngajak lebih tepatnya,?"
"Nggak ada yang nggak mungkin didunia ini. Mungkin sekarang loe bilang nggak suka. Tapi ntarnya kita nggak tahu kan, masa depan itu seperti apa,?"
"Hmz,, ntahlah. Gue bingung tapi biarlah semuanya seperti air yang mengalir. Kali aja gue bisa suka sama dia, secara kayaknya. Dia suka banget sama gue."
"Pe-de sekali loe,??"
"Loe lupa,? gue itu kan punya indra ke enam,"
"Gaya loe.!!"
"Gue serius,!! He he he,..."
"Ya ya yaa,,,. Loe mau menghayal seperti apa juga terserah loe. Tapi yang jelas loe jangan sekali-kali pernah untuk nyakitin cewek" tegas riki,
"Gue nggak bermaksud begitu,?"
"Terus maksud nya apa,??. Loe tau dia suka sama loe, tapi malah loe deketin, apa nggak memberi kesempatan tuh nama nya. Kasihan dianya kalau udah berharap banyak tapi loe tinggalin aja,?"
"Tapi gue juga nggak berapa yakin kalau dia juga suka sama gue, tadi itu gue cuma bercanda aja kali, ya gue harap itu nggak pernah terjadi, apa loe mau kenal ma dia. kali aja kalau gue ketemu sama cinta pertama gue loe bisa suka sama dia,?"
"Wah wah wah.. Lama-lama gue hajar juga nih anak, loe pikir dia itu perempuan apaan,??? meski loe itu kakak gue, kalau loe lakuin itu gue nggak akan pernah maafin loe.!!!"
"Kok loe nya yang jadi ngancem gue,??"
"Yaaa... Gue,,??"
"Gini aja. Dalam waktu dua minggu kalau loe yakin nggak suka sama dia, jangan pernah untuk loe deketin lagi. Atau loe ntarnya jadi bener-bener suka sama dia, Loe ajak dia kebandung, loe kenalin ke gue, gimana,??"
"Kalau gue masih belum yakin. Gue suka sama dia atau nggak gimana,?"
"Loe terjun aja ke jurang,?" kata riki sewot,
"Lho kok gitu sih,?"
"Ia dong, !! Untuk apa loe hidup kalau loe bisa nya cuma nyakitin hati cewek. Dan gue nggak mau punya sodara yang sejahat itu," kata riki,
"Iya deh iya. Gue bakal berusaha, gue janji. Gue bakal kebandung ngenalin ke loe liburan ini. Eh tapi by the way . Loe kapan ke bandung nya.??"
"Besok pagi, ni kan hari terakhir anak baru mos,"
"Loe kenapa nggak ikut anak-anak mos,??"
"Yah.. Apa seru nya,??? Paling juga mereka bakal jerit-jerit nggak jelas dan mengejar-ngejar gue seperti biasanya. Ih ogah deh, cukup tahun lalu aja," kata riki.
"Pe-de gila loe,?"
"Loe nya aja deh yang gila. Tapi emang kenyataan nya begitu kali. Dan loe dikampus loe juga pasti begitu kan,?? Selalu dekejar-kejar sama cewek itu,?"
"Ia juga sih, tapi seenggak nya gue nggak sedingin loe,? bahkan loe nyampe-nyampe dijulukin ice prince. Wah itu mah loe pasti udah dingin banget,"
"Kalau dibaik-baikin ntarnya malah gue nya yang pusing, Karna mereka bakalan tambah parah,"
"Kalau begitu, gimana caranya loe bisa punya pacar,??"
"Itu urusan gue kali. Loe nggak perlu susah-susah mikirin,?"
"Kali aja loe mau cerita,??"
"Nggak bakal. Tapi kalau loe mau tahu, gue cuma mau pacaran sama cewek yang nggak terobsesi sama gue. Itu salah satu nya dan yang kedua. Gue tertarik sama dia,??"
"Gimana loe mau tertarik, kalau loe nya ngeliat cewek aja ogah," cibir rizki,
"Ah loe sewot aja sih, suka-suka gue dong gimana caranya,??"
"Eh kali aja diantara anak baru ini ada cewek yang memiliki keriteria wanita idaman loe,?"
"Nggak bakalan ada,. Mana ada sih yang nggak tertarik dengan pesona gue," kata riki membangga kan diri.
"Ya kan kali aja, kalau beneran ada loe mau apa,??"
"Langsung gue pacarin,"
"Serius loe.!!! Kalau dia nya yang nggak mau,???"
"Nggak ada yang nggak bisa gue lakuin. Loe catet itu,!!"
"Iya sih, Ya kali aja dia nggak tertarik sedikit pun sama loe, Karna udah pacar atau cinta pertama seperti gue gitu,,"
"Gue punya banyak cara untuk membuat cewek menatap gue, Dan gue bisa pastiin kalau dia bakalan suka sama gue," kata riki. "Dan seandai nya dia udah punya pacar, gue bakalin bawain lagu puspa kedia, pasti ntar dia langsung nerima gue, gue udah selalu bilang kan kalau gue ini keren,"
"Kalau dia tetep nggak mau,??"
"Gue paksa,!!"
"Yang nama nya cinta nggak bisa dipaksain riki.? Sama seperti loe, loe juga nggak mau kan dipaksa suka sama salah satu cewek-cewek yang ngejar-ngejar loe,"
"Gue itu kan pinter bin jenius. Jadi nggak ada yang nggak bisa gue lakuin. Gue pasti bisa. Walau dia itu udah punya cinta pertama seperti loe sekalipun. Gue bakal membuatnya untuk mencintai gue, bahkan sekalipun loe cinta pertamanya,"
"ha.!! Kok gitu,???"
"Ya kali aja cinta pertama loe itu gue duluan yang nemuin, terus gue jatuh cinta sama dia, Dan gue akan membuat nya belajar untuk menatap gue dan ngelupain loe,"
"Egois amat sih, loe kan tahu gue sangat mencintai dia,??"
"Terima kasih. Gue anggap itu pujian loe. Dan gue kan emang egois, dan gue bangga dengan keegoisan gue,"
"Sadis amat sih loe. Pasti sabar banget orang yang suka dan jadi pacar loe kelak,?"
"Bagus dong,"
"Kalau dia pergi gara-gara keegoisan loe,??"
"Tidak akan pernah.!!! Sekali gue menetap kan dia jadi pacar gue, berarti dia bakal tetep akan jadi pasangan gue seumur hidup. Dan gue nggak akan melepaskan nya begitu saja. Loe liat aja ntar,??"
"Oke. Gue tunggu bukti dari loe,.?"
"Huuhf... Gue mau siap-siap untuk keberangkatan gue kebandung ah." Kata riki sambil berdiri dan melangkah menuju pintu. Tapi tiba-tiba berbalik lagi "Eh loe nggak kekamar mandi lagi,??? Apa perut loe udah baekan,??" Tanya nya. Rizki kaget dan...
"Owh ya,?? Gue lupa," kata rizki sambil menepuk jidatnya. "aduh perut gue," kata rizki sambil berlari kearah kamar mandi sambil memegangi perut nya.
riki bengong..
***
"Kak rizki," rizki langsung menoleh kearah suara yang memanggil nya.
"Aurel. Ada apa,??" tanya rizki,
"emm,, maafin gue ya,?" kata aurel sambil menundukkan kepalanya.
"Maaf,?? Untuk??" kata rizki bingung.
"Ya gue itu nggak tahu kalau kak rizki itu nggak bisa makan pedes, Pasti perut kak rizki kemaren mules-mules gara-gara makan soto yang pedes,"
"gue nggak papa kok, Sungguh, loe tenang aja, dan lagi gue suka pedes kok. Bener deh, Eh emang nya siapa yang bilang kalau gue nggak suka pedes,??" tanya rizki,
"Clara.!" Jawab aurel dalem hati, "Emms. Udah banyak kok yang tahu. Dan siapa sih yang nggak tahu apa-apa tentang kak rizki,?" Kata aurel setelah mikir beberapa saat.
"Elo mungkin," bales rizki. Aurel jadi kaget plus malu banget, rizki cuma tersenyum melihatnya. "Gue bener kan?" Tanya nya karna aurel hanya diem saja.
"Emmms,. Iya sih, He he he, pasti gue terlihat sangat menyedihkan ya,? masa idola kampus gue nggak kenal dan nggak tahu apa-apa. Maaf ya,,, tapi, ? gue cukup mengingin kan sedikit tahu tentang kakak aja, sungguh,??" kata aurel sambil tersenyum polos.
"Polos amat sih ni anak," kata rizki dalam hati sambil tersenyum. "Jadi loe pengen tahu tentang gue,?" tanya rizki.
"tentu saja. Gue itu kan sangat mengagumi kak rizki. Dari saat pertama kali melihat kak rizki, mungkin cin.... Emmz maksudnya...??" aurel bingung sendiri kenapa terlalu jujur,. "Aduh kak rizki, Maafin gue ya, emang sih kadang-kadang mulut gue ini nggak bisa diem," lanjutnya.
"Ha ha ha... Loe itu lucu amat sih, gue cukup senang mengenal loe kok,?"
"Hah,!! Serius kak,??" Aurel nggak percaya,
"tentu saja. Emz gimana kalau pulang sekolah kita pulang bareng lagi, loe temenin gue makan, ntar gue ceritain deh tentang gue yang loe nggak tahu," kata rizki tiba-tiba. Karuan aja aurel seneng banget mendengarnya, "Gimana,? loe mau nggak,? tanya nya karna aurel hanya diam menatap nya.
"Tentu saja gue mau, kak rizki beneran kan? Kata aurel dengan cepat.
"Iya. Hmz yaudah ntar kita ketemu lagi, sekarang gue ada jam kuliah, Gue pergi dulu ya,?" kata rizki dan berjalan meninggal kan aurel sambil tersenyum melihat ke syok an aurel,.
"Gila,.! Gue nggak mimpikan ? Kata aurel setelah rizki meninggalkan nya, "Cowok idola kampus ngajakin gue pulang bareng dan gue boleh tahu apa aja tentang nya,?? Wah seneng nya,. Beruntung banget gue," lanjutnya sambil tersenyum senang, lalu melangkah kekelas nya dengan hati yang berbunga-bunga.
Bersambung....
Biodata penulis:
Nama: Mia mulyani
Facebook:
Miamulyani
Hobby: membaca and menulis.
Salam penulis.
Hai ketemu lagi kita di ‘NOVEL REMAJA CINTA’ Hms kali ini penulis mau membuat cerita yang lebih gimanaaa Gitu ya.? Biasanya kan baru ketemu langsung berantem. Baru ujung-ujungnya suka kan.? Tapi kali ini penulis mau mencoba membuat ceweknya yang suka kira-kira bisa nggak ya.? Dicoba dulu deh, kali aja bisa, ya kalau pun nggak bisa pun ada usahanya kan.? He he he.
Mungkin emang kurang cocok c, tapi dicocok-cocokin aja deh, anggap aja begitu, he. Awalnya sih mau bikin kisah nyata, tapi berhubung infonya kurang pas, jadi yang fiktif aja lah. Cerita kali ini mungkin juga nggak sebagus cerita yang lainnya, ya masih seperti biasa sih, banyak kekurangan dan belum begitu cocok membuat percakapannya. Dan karna itu penulis minta maaf deh. (Seperti lebaran aja ya.?).
Baiklah seperti cuma ini aja salam dari penulis bagi yang penasaran dengan ‘NOVEL REMAJA CINTA’ ini. Silahkan dibaca aja, tapi yang nggak diabaikan aja.! Eh tapi tunggu dulu deh, tadikan cinta anak remaja, tapi kali ini anaknya kuliahan, so remaja tua kali. Ha ha ha. Tapi nggak tua juga, lantaran kuliah nya baru semester II. So anggap aja masih remaja. Baiklah, langsung aja. Buat yang penasaran, tapi buat yang nggak, nggak masalah kok. Sampai ketemu diseason selanjut nya ya.? Jika ada kesalahan yang disengaja maupun nggak, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya. (sebelum lebaran).