Okey, buat para sahabat
semua yang udah nggak sabar menunggu lanjutan dari
cerpen cinta 'ketabrak cinta part 1' nya karya si adek.. kali ini
remajaxsis akan mempostingkan lanjutannya.. Buat emang yang udah menunggu-nunggu langsung aja yuk... lets go for ketabrak cinta 2.!
Ketabrak cinta part 2
"Ehmz" aurel berdehem dan duduk disamping clara yang sedang asik membaca buku. Clara menoleh dan mendapati aurel yang tersenyum misterius. Lalu melanjutkan membaca buku nya lagi, aurel menoleh. " Ra. Loe nggak tanya apa-apa tentang gue,?"
"He,?! Tanya apa,?" clara malah balik bertanya tanpa mengalihkan matanya dari buku yang sedang dibacanya.
"Kenapa gue senyum-senyum mungkin,?"
"O, nggak," jawab clara singkat,
"Loe nggak penasaran,?" tanya aurel lagi.
"Nggak,!!"
"Sama sekali nggak,!!" tanya aurel. Clara hanya menggelengkan kepalanya dan tetap membaca buku nya. "Ya udah kalau loe nggak mau nanya,? biar gue aja yang ngasih tahu. Tadi itu kak rizki ngajakin gue pulang bareng," cerita aurel dengan bangga,
"O,??" bales clara,
"What,???" Aurel yang udah sefitu bangga nya dengan cerita nya sendiri hanya mendapatkan tanggepan o doang dari sahabatnya, ?? Keterlaluan.!!!.
"Eh. Loe itu bisa nggak sih nggak ngerusak kesenengan gue sedikit aja. Sikap loe selalu aja begitu,??" gerutu aurel,
"Buat apa gue jadi orang lain? gue kan emang begini orang nya,?" jawab clara santai,
"Ya ya yaa,,.. Terserah apa kata loe aja deh, tapi yang pasti sekarang gue lagi seneng." Kata aurel sambil mengeluarkan bukunya. Clara hanya angkat bahunya sekilas. Lalu melanjutkan membaca bukunnya. Aurel melirik sebel.
"Loe udah pulang,?" Kata-kata disamping aurel langsung mengagetkan aurel yang tengah berjalan menuju pintu gerbang kampusnya. Aurel menoleh.
"Eh. Kak rizki, ia nih, baru aja, kak rizki sendiri," kata aurel jadi salah tingkah.
"Udah juga, eh giman,?? Loe mau kan ikut gue,?"
"Kalau kak rizki nggak keberatan,?"
"Tentu saja tidak, udah yuk,?" Ajak rizki sambil menggandeng tangan aurel menuju keparkiran untuk mengambil mobilnya. Untung jantung aurel nggak meloncat keluar atas sikap rizki yang mendadak itu.
"Kita mau kemana ?" Tanya aurel begitu udah didalam mobil rizki,
"Makan ditempat kemaren," Kata rizki sambil tersenyum manis,
"Ha,!! Ditempat kemaren,?" kata aurel dengan kaget,
"Tentu saj, gue mau makn soto ayam pake bumbu merica lagi. Loe bener soto ayam itu bener-bener enak," jawab rizki,
"Ha,!! Serius kak, sebaiknya jangan deh,
"Kenapa,?" tanya riki kaget,
"Kak rizki kan nggak bisa makan pedes,"
"Siapa bilang, gue kan udah pernah ngasih tahu loe, kalau gue itu suka pedes, loe aja yang nggak inget,"
"tapi kata clara,???"
"Clara,,???" tanya rizki
"Ia clara, dia sahabat gue. Dia tau banyak tentang kakak, dan dia yang ceritain ke gue semuanya, dan dia juga yang...." aurel menghentikan ocehannya, "Ehm... Maksud nya bukan begitu, cuma... Ah udah ah, aurel emang suka ngomong ngasal aja, jangan dipikirin ya,?" kata aurel jadi salah tingkah.
"Oke,. Tapi bener clara sahabat loe,?"
"He-eh." kata aurel sambil mengangguk kan kepalanya.
"Begitu ya,? Eh sebelum gue ceritain tentang gue mending loe ceritain dulu tentang loe ke gue."
"Hah,!!! cerita tentang gue,?? bukan nya kak rizki yang mau cerita ya, bukan gue."
"Ya karna loe udah tau banyak tentang gue dari clara. Sekarang giliran loe,? gue kan belom tau apa-apa tentang loe,?"
"Emz... Iya juga sih. Tapi...??" Kata-kata aurel langsung terhenti begitu rizki menghentikan mobilnya.
"turun yuk,??" kata rizki. Dan aurel pun langsung mengikutinya lalu melangkah ketempat penjual soto ayam dan memesen nya plus es jeruk.
Begitu pesenan datang mereka langsung menambahkan sambel plus bubuk merica. Rizki langsung tersenyum melihat aurel,.
"kak rizki kan nggak suka pedes.??"
"Siapa bilang ?? kan gue udah berkali-kali ngasih tahu loe. Gue itu suka pedes, loe harus lebih percaya sama gue,?" kata rizki sambil tersenyum. Lalu mencicipi sesendok. "Wah kurang,??" kata nya dan menambah kan sambel dan bubuk merica lagi. Aurel memandang nya ngeri. "Nah... Ini baru enak, pas gitu," lanjutnya sambil tersenyum.
"Kak rizki bener nggak apa-apa,?" aurel memastikan.
"Tapi clara bilang,??" aurel tak menyelesaikan ucapan nya. Sementara rizki hanya angkat bahu menanggapinya. "Nggak mungkin kan clara bohongin gue,?" lanjut aurel dalam hati
"Ya udah lah nggak usah dipikirkan, loe makan aja ntar kalau udah dingin nggak enak kan," bales rizki. Aurel menganggukkan kepalanya dan mulai memakan soto ayam nya, rizki hanya tersenyum melihat aurel makan.
"Sekarang ceritain tentang loe,?" kata rizki begitu mereka kelar makan.
"Nggak ada yang terlalu istimewa tentang gue,"
"Tapi gue pengen tahu,?"
"Tapi gue beneran nggak tahu apa yang harus gue ceritain, karna menurut gue emang nggak ada yang menarik."
"Oke,!! kalau begitu, sebagai gantinya gue akan selalu ngikutin loe agar gue tahu apa yang gue belom tahu tentang loe, dan gue juga akan mencatat nya di ingetan gue biar gue nggak akan pernah lupa," kata rizki akhirnya. Dan tentu saja aurel sangat kaget mendengar nya, Benarkah,???.
"Buat apa,??"
"Lho kita kan temen, nggak mungkin kan gue nggak tahu tentang temen gue sendiri, lagian siapa tahu kita ntarnya bisa jadi pasangan yang serasi," kata rizki santai.
"Hah !! pasangan.?? Aurel tambah kaget,
"Kali aja. Lho emang loe nggak suka sama gue,?" canda rizki sambil tersenyum. Tapi tetep aja bisa membuat rizki diam seribu bahasa "Ha ha ha, wajah loe kok merah sih, gue itu cuma bercanda kali, nggak mungkin lah gue dapet cinta dari seseorang yang sangat istimewa seperti loe,?" lanjut nya.
"Tapi gue sangat mengagumi kak rizki," kata aurel cepat. Rizki menatap nya sambil tersenyum. "E, maksud gue, cuma sebagai idola aja kok." ralat aurel
"O, cuma idola," kata rizki,
"Tentu saja. Orang kayak gue mana berani nyari yang lebih,. Atau berharap lebih, selain menganggap idola," kata aurel, rizki diem sesaat.
"Baik lah. Loe kan udah tahu gue dari clara, jadi gue cuma akan memberi tahu loe apa yang loe nggak tahu,?"
"Kak rizki nggak suka pedes,???" kata aurel begitu melirik mangkok rizki yang kosong.
"Terus,??" tanya rizki,
"Pinter maen musik. Bisa maen bola, basket, idola kampus, dan punya sodara kembar yang sekarang tinggal di bandung. Eh satu lagi cowok setia yang rela nggak pacaran demi menunggu cinta pertama nya,"
"Tunggu,..." Potong rizki,. "Clara juga cerita masalah itu,"
"Iya. Maka nya sekarang gue nggak berharap lebih. Cuma sebatas penggemar doang, lagian kalau penggemar kan selalu mendukung apa pun yang diputusin idola nya. Jadi kalau kak rizki bahagia dengan cinta pertama nya gue nggak berhak sedih kan.??"
"Eh, itu..."
"kak rizki tenang aja, gue nggak akan merusak hubungan kak rizki sama dia kok. Gue janji kalau kak rizki menemukan nya gue bakal menjauh dari kak rizki. gue percaya kalau kak rizki pasti akan memilih cinta pertama kak rizki. Jadi gue janji nggak akan mengganggu kak rizki lagi," kata aurel seirus.
"Loe rela,??" tanya rizki hati-hati.
"Rela nggak rela sama aja kan,?? Gue juga nggak bisa selalu bersama kak rizki, Dan gue nggak bermaksud apa-apa kok. Cuma mau jadi orang yang terdekat dari kak rizki meskipun hanya sementara. Jadi kalau kak rizki udah mengetahui tentang cinta pertama kak rizki, maukah kak rizki ngasih tahu gue,??"
"Untuk apa,??"
"Memperlengkap kebahagiaan kak rizki,??"
"Apa itu ??"
"Pergi mungkin. Nggak mungkin kan gue tetep deket sama kak rizki. Jadi kak rizki nggak perlu kuatir cinta kak rizki itu akan salah paham,??"
"Terus bagai mana sama loe,?"
"Gue,?? gue nggak jamin sih gue akan baek-baek aja. Tapi setidak nya kebahagian kak rizki yang lebih penting."
"Kalau itu membuat loe baik-baik aja, gue akan berusaha untuk bahagia,"
"Makasih,"
"Jadi udah sebanyak itu yang loe tahu tentang gue, ? terus apa lagi yang pengen loe tahu,?"
"Apa saja. Karna mengetahui apa-apa tentang kak rizki itu sangat menganggum kan." Aurel terus terang.
"Gimana kalau kita cari tahu masing-masing sendiri." usul rizki.
"Maksud nya,???"
"Ya loe perhatiin dari apa yang loe liat langsung. Bukan dari orang lain gimana,?"
"kak rizki nggak keberatan ???"
"Tentu saja tidak.! Khusus buat loe. Gue memberi izin loe mengikuti gue kapan pun loe mau,"
"Benarkah..???? Wah makasih banget kak. Gue pasti menggunakan kepercayaan kak rizki sebaik-baiknya. Beruntung banget gue mempunyai idola sebaik kak rizki," kata aurel dengan tersenyum senang. Rizki juga tersenyum senang melihat aurel.
Rizki menjatuhkan tubuhnya dikasur kamar nya yang empuk. Sambil memperhatikan langit-langit kamarnya. Fikiran nya melayang entah kemana, sambil tersenyum melihat kejadian tadi siang. Nggak tahu kenapa. Tapi hatinya merasa damai berada didekat aurel. Rizki mengambil hp nya dari kantong celana nya, dan kaget begitu melihat dilayar hp nya.
"15 missed calls,??" Jeritnya kaget sambil langsung berdiri dari kasurnya. "Riki,?? Ada apa ya,???" lanjutnya. Rizki pun langsung menelpon balik.
"Hallo,??" terdengar jawaban dari seberang sana setelah beberapa saat. Tentu saja dengan nada yang ketus.
"Sorry ya, tadi hp nya gue sillent jadi nggak tahu loe nelpon gue, ada apa,???" tanya rizki
""Kemana aja loe, nyampe-nyampe gue mau ngebanting nih hp saking sebel nya." gerutu riki dari seberang sana.
"Ya sorry. Tadi tuh gue lupa hp nya gue silent, emang ada apa sih,?? loe kangen sama gue, alah baru sehari nggak ketemu, udah kayak kambing kebakaran jenggot." kata rizki.
"Dih.. Ge-er amat sih loe jadi anak,"
"Lah emang kenyataan,"
"Loe kenapa jadi ikut-ikutan narsis kayak gue,?"
"He he he... Nggak papa dong. Sekali-kali, lagian seru juga,"
"Nggak.. Nggak nggak.. Loe nggak boleh ikut-ikutan kayak gue, itu kan gaya gue biar nggak mirip sama loe,?" riki nggak terima.
"Iya deh iya, gue jadi diri gue sendiri. Terus ada apa nih,?? Loe nelpon gue nyampe sebanyak itu, Buruan kasih tahu ada apa, gue udah ngorbanin pulsa gue nih buat loe,"
"Iya bawel... Gue itu mau ngasih tahu kalau gue udah nemuin cinta gue,?"
"What,!!! cinta,???"
"Iya. Loe inget kan kemaren kita ngobrol apa.? Ternyata dari salah satu anak baru ada yang menarik perhatian gue," cerita riki.
"Oh ya ?? Cantik ???"
"Tentu saja. Gue nggak mungkin suka sma orang yang sembarangan, karna buat gue itu dia sangat sepecial."
"Gaya loe lebay banget sih,??? dari kapan loe mau cerita soal cinta loe sama gue nih, biasa nya juga selalu kesel karna dikejar-kejar sama cewek mulu."
"Yang satu ini beda men,. Gue serius, gue langsung jatuh cinta pada pandangan pertama."
"Terus,??"
"Seperti yang gue inginkan. Nggak tertarik meski dia sempet ngeliatin gue beberapa saat, tapi gue janji gue akan membuat dia menatap gue."
"Jadi rupa nya ada juga orang yang benci sama loe,"
"Asal loe tau, dia itu nggak ngebenci gue, Gue yakin itu..." Kata riki. "Ya... Walau pun mungkin sedikit."
"Terus apa yang akan loe lakuin,??"
"Ya macarin dia lah," jawab riki singakat.
"Hah.!!! Macarin. ??? Emang dia mau,?"
"Tentu saja,, emang siapa sih yang bakal nolak gue, ya walau saat ini belum.??"
"Lho kok gitu,??" rizki bingung.
"Iya sekarang dia emang pacar gue menurut gue, tapi nyampe sekarang dia juga belum ngakuin kalau dia juga suka sama gue,"
"Ha ha ha... Sukurin. Emang enak nggak disukai sama orang yang disukai. Nah sekarang loe tahu kan gimana perasaan cewek-cewek yang loe tolak mentah-mentah,"
"Rese loe.! Gue itu pasti ngebuat dia itu suka gue kok, asal loe tahu aja nggak ada yang nggak bisa gue lakuin, dan dia akan tetep jadi pacar gue sekarang dan untuk selamanya."
"Lebay. Emang apa yang loe tahu tentang dia,?"
"Nggak ada,??"
"Nggak ada,??? Loe mencintai orang tapi nggak tahu sama sekali tentang dia,??" rizki nggak percaya,
"Cinta itukan datangnya dari hati, dan secara tiba-tiba. Jadi nggak butuh alesan, karna gue nggak tahu apa-apa tentang dia gue nggak boleh pacaran ma dia,?"
"Tapi kan tetep saja. Kalau dia dari keluarga yang..."
"Gue nggak perduli,!!!" Potong riki cepat "Meski dia itu punya banyak keburukan dan kekurangan, yang jelas gue tetep mencintainya. dan kebetulan gue juga kenal sama keluarga nya dan rumah nya juga bersebelahan sama rumah gue. Keren kan,???" cerita riki.
"Keren juga, tapi tetep saja, kalau loe pacaran dengan cara yang begitu. Itu nama nya egois,?"
"Terima kasih. Gue angap itu pujian buat gue. Karna gue emang bangga punya sifat yang egois, asal loe tahu gue seneng dengan sifat gue ini.:"
"Dasar orang aneh. Kalau loe egois otomatis dia pasti akan pergi ninggalin loe."
"Tidak akan pernah terjadi,. Gue akan mengikatnya biar dia tidak akan pernah ninggalin gue."
"Loe itu keterlaluan amat sih,??"
"Dikit, Gue pastiin dia pasti akan menjadi milik gue. Loe liat aja ntar." kata riki dengan nada percaya diri
"Terserah loe deh,"
"Loe sendiri sama aurel gimana,??"
"Lanjut ke pengenalan latar belakang, hubungan kita berkembang baik, dan loe tahu, dia udah tahu banyak banget tentang gue dari clara,"
"Clara,???" tanya riki,
"Ia, ternyata aurel sahabat nya clara."
"Wah... Nggak nyangka kalau loe juga seberuntung itu. Inget ya loe harus bisa pastiin loe suka sama dia. Jangat sakiti dia. Eh tapi apa dia tahu tentang cinta pertama loe,??"
"Iya. Dia juga udah tahu."
"Reaksi nya,??" riki penasaran.
"Sangat diluar fikiran gue, dia menerima dengan lapang dada. Dia bilang kalau gue menemui cinta pertama gue. Dia akan pergi ninggalin gue."
"Terus loe akan ngebiarin dia pergi ninggalin loe begitu aja,."
"jujur saja. Seperti nya gue nggak rela,"
"Jadi loe udah mulai suka sama dia."
"Entah lah, gue aja masih belom yakin sama pikiran gue, mana mungkin gue semudah itu mgelupain cinta pertama gue."
"Lho,??? Kenapa nggak.??" tanya riki,
"Bodoh. Gue itu baru beberapa kali ketemu dia. Mana mungkin secepet itu gue langsung suka sama dia,?"
"Gue hanya butuh beberapa detik untuk mencintai seorang cewek,"
"Ya itu kan loe bukan gue,"
"Sama aja kali. Loe tinggal lupain cinta pertama loe. Dan belajar menatap aurel. Gue yakin loe pasti akan suka sama aurel."
"Tapi nggak mungkin semudah itu kan,?"
"Loe coba aja.?"
"Ok." Jawab rizki, "Tapi by the way... Siapa nama cewek yang loe suka itu,?"
"Namanya... Eh udah dulu ya. Ntar gue telpon loe balik, Pacar gue udah bangun tuh, Gue mau menyapa nya dulu," kata riki sambil siap mau mematikan hp nya.
"Tunggu,!!! Siapa sih.?? Kok loe tahu dia baru bangun sih,??"
"Ssst.. Gue itu dari tadi memperhatikan nya dari balkon kamar gue, Dan seperti nya sekarang dia mau menuju balkon kamarnya juga tuh, udah dulu ya,??" potong riki.
"Eh loe gila ya,?? Loe itu... Halo... Halo..??" teriak rizki kehp nya yang udah diputusin riki. "Dasar riki seenak nya sendiri aja. Yang nelpon kan gue, seharus nya yang berhak mutusin kan juga gue." gerutu rizki.
Bersambung...
Biodata penulis:
Nama: Mia mulyani
Facebook:
Mia mulyani
Hobby: membaca and menulis.
Buat season keduanya kali ini nggak pake salam penulis lagi ya. So,, udah di season pertama. Daa, Tunggu diseason selanjutnya ya.?