Ok buat para sahabat
Remajaxsis yang udah pada nggak sabar menunggu lanjutan
Cerpen cinta 'ketabrak cinta part 2, tenang aja. Kali ini cerpen cinta ketabrak cinta part 3 akan segera di postingkan. Sebenernya sih, si adek udah mengelarkan dari dulu, cuma kita lagi nggak sempet aja mau mostingin. Ok langsung aja yuk. Go on.!
Ketabrak cinta part 3
Hari semakin berlalu. Dan hubungan rizki dan aurel semakin lengket saja. Dan tentu saja banyak mahasiswi yan pada ngiri dengan keakraban mereka. Tapi karna sikap rizki yang ramah terhadap siapa aja membuat mereka nggak terlalu membenci aurel. Walau masih tetep aja yang menatap nya dengan sinis.
"Pulang bareng yuk," ajak rizki. Aurel mengangguk dan tersenyum senang lalu mengikuti rizki ke mobil nya.
"Kita mau keman dulu sekarang,?" tanya aurel saat mobil rizki udah mulai meninggalkan pelataran kampus nya.
"Heh... Kemana ya, ?? Seperti nya semua tempat udah kita jelajahi, jadi yang asik kemana lagi ya,??"Rizki berpikir beberapa saaat.
"Apa kita langsung pulang aja,?" tanya aurel.
"Nggak dong. Kalau kita pulang sekarang, bisa lama ketemu nya lagi," Kata rizki. "Ntar kita putus kan, mau kemana lagi setelah kita makan ditempat biasa,? gimana.???"
"Gue si oke aja," jawab aurel.
"Kalau begitu kita kesana sekarang," kata rizki sambil membelok kan mobil nya saat sampe dibelokan.
Setelah kelar makan mereka memutuskan untuk duduk-duduk ditaman. Aurel duduk sendiri sementara rizki membeli minuman. Aurel tersenyum senang sambil menikmati udara yang sejuk. Dan berharap agar kesenangan nya ini nggak akan segera berakhir. Yah semoga aja rizki nggak pergi secepat itu.
"Nih minum dulu," rizki menyodorkan sekaleng minuman rasa apel kearah aurel.
"Nggak gue mau yang rasa jeruk aja," kata aurel. Rizki melirik minuman rasa jeruk ditangan kirinya.
"O, baiklah... Nih...?" bales rizki dan menyodorkan sekaleng minuman rasa jeruk itu.
"Ma kasih.." Aurel menerimanya dengan tersenyum senang. Rizki hanya mengangguk sambil tersenyum, lalu duduk disamping aurel sambil menikmati minumannya.
"Hhuufh... Nggak kerasa ya, udah 10 hari kita bertemen, sejak gue nggak kerasa nabrak kak rizki kemaren.?" kata aurel memulai obrolan nya.
"Iya. Gue rasa waktu cepet banget berlalu nya."
"Itu pasti karna ada gue,?" canda aurel,
"Huuu,... Narsis.!!!" bales rizki sambil mengacak rmbut aurel,
"He he he..." Tawa aurel sambil merapikan rambutnya. Rizki tersenyum sekilas.
"Ehem. Setelah beberapa hari kita selalu jalan bareng, apa yang loe tahu tentang gue,???" tanya rizki,
"Hee... Apa ya,??"
"Apa yang loe tahu tentang gue,??" rizki mengulang pertanyaan nya.
"Kak rizki bener-bener idola yang menyenangkan plus mengagum kan,?" jawab aurel,
"Cuma segitu doang,?"
"He he he... Gue bingung. Karna menurut gue mengetahui tentang kak rizki itu butuh waktu. Jadi yang pertama itu kak rizki menyenangkan."
"Butuh waktu berapa lama,?"
"Selamanya mungkin,????" jawab aurel santai.
"Selamanya...???"
"Iya selamanya," aurel meyakin kan,
"Kalau begitu loe harus ikut gue selama nya dong,??"
"tentu saja tidak,!!!"
"Tidak.???" rizki bingung.
"Iya tidak.! karna gue bakal pergi dengan dua alesan,?"
"Apa aja tuh,?" tanya rizki penasaran,
"Pertama. Kak rizki mengingin kan gue pergi. Dan yang kedua kak rizki udah menemukan cinta pertama kak rizki." jawab aurel. Rizki langsung terdiam untuk beberapa saat,
"Sepertinya alesan pertama nggak akan pernah terjadi,??"
"Jadi alesan kedua ada kemungkinan terjadi kan,??? baiklah. Gue akan pergi setelah kak rizki menemukan cinta pertama kak rizki."
"Kalau selama nya gue nggak pernah ketemu sama cewek itu,? apa loe bersedia bersama gue selamanya."
"Ha,?? Eh itu...?" kata-kata aurel terhenti begitu mendengar suara hp rizki yang berbunyi.
"Bentar ya,?" kata rizki. Aurel hanya menganggukkan kepala nya. Rizki pun langsung mengangkat telpon nya. "Hallo,?? ada apa rik,?" tanya nya.
"Ada yang mau gue ceritain ke elo,?" kata suara diseberang sana dengan nada sedih,
"Loe kenapa.? Kok suara loe sedih begitu sih,??"
"Loe mau nggak denger cerita gue,?"
"Tentu. Tapi nggak sekarang. Gue..."
"Lagi bareng aurel ya,?" potong riki
"Iya. Terus gue hubungin lloe nanti gimana,?"
"Ya udah. Loe temenin aurel aja dulu. Tapi loe mesti inget. Waktu loe tinggal empat hari lagi."
"Iya. Tapi loe yakin baik-baik aja kan,?"
"Tentu saja tidak, gue lagi sedih bin galau plus dilema juga. Gue kan nggak bilang baik-baik aja."
"Ih.. Loe itu ya,? bohong dikit kek niar gue tenang kenapa sih,? yaudah gue ntar telpon loe balik dah," kata rizki sambil mematikan telpon nya.
"Ada apa,?" tanya aurel.
"Nggak ada, cuma mungkin riki lagi ada sedikit masalah?"
"Sodara kembar kak rizki." tanya aurel lagi.
"Iya." jawab rizki singkat,
"Ya udah, kita pulang sekarang aja yuk,? kak rizki hubungin dia aja lagi. Pasti dia lagi butuh bantuan kak rizki,?" kata aurel,
"Loe nggak pa-pa pulang sekarang,?"
"Gue baik-baik aja kok. Udah yuk. Kasihan dia,? pasti sekarang lagi bingung," kata aurel sambil berdiri.
"maaf ya..."
"Udah lah. Gue kan nggak apa-apa. Sungguh.! Lagian kita kan udah sering jalan bareng. Dan mungkin besok kita masih bisa jalan bareng lagi kan.?"
"Tentu saj. Makasih ya,.."
"Nggak masalah kok. Jadi nggak usah makasih lagi. Udah yuk," ajak aurel.
"Baik lah." bales rizki sambil berdiri dan berjalan menuju mobilnya.
"Ada apa.?" tanya rizki begitu menelpon riki saat udah sampai dirumah nya.
"Gue bingung mau mulai cerit dari mana dulu,"
"Nggak usah berbelit-belit deh, ceritain aja apa yang perlu loe ceritain. Nggak biasa nya loe selemah ini,?"
"Pacar gue... Kalau nggak karna dia itu punya kisah juga seperti loe gue yakin gue pasti masih baik-baik aja sekarang."
"Maksud loe,??"
"Dia menunggu cinta pertama nya. Gimana gue mau baik-baik aja coba. Ceritanya sama persis dengan cerita loe,?"
"Apa mungkin dia itu orang yang gue tunggu,?" kata rizki sambil berdiri kaget.
"Itu dia yang membuat gue uring-uringan dari tadi,!"
"Loe beneran menemukan nya,?" tanya rizki nggak percaya.
"Gue harap bukan.!!" jawab riki cepat.
"Loe pasti tahu nama nya sekarang,?" rizki nggak sabar.
"Reisa.!! Gue harap loe nggak tahu nama itu,?"
"Apa.!!! Reisa,???" Rizki kaget.
"Iya. Nama nya reisa." jawab riki. Rizki langsung terduduk lemah dilantai kamarnya. Fikirannya langsung kacau. "Apa loe kenal dengan nama itu,?" tanya riki. Rizki masih terdiam bingung. "Rizki jawab gue,!!!"
"I.. Iya gue kenal dengan nama itu,?"
"Nggak bisa kah loe berbohong dikit sama gue biar hati gue sedikit tenang,!!" kata riki dengan nada suara yang meninggi,
"Maaf. Mau kah loe memberi tahu gue tentang dia,?"
"Gue sangat mencintai nya,??" riki terlihat frustasi.
"Gue..." rizki nggak meneruskan kata-katanya. "Loe tahu kan gue udah menunggu nya selama 10 tahun.??"
"Tapi loe meninggal kan nya rizki.. Meninggal kan nya.?? Gue yakin dia bisa mencintai gue beberapa saat lagi,?"
"Apa dia masih menunggu gue,?"
"Loe masih berani nanyain itu ke gue.!!! Loe mau nambahin kesedihan gue,? Lagian loe kan udah punya aurel.?"
"Tapi aurel itu cuma teman gue,?"
"Loe harusnya mencintai aurelkan,?"
"Tapi gue masih mempunyai 4hari lagi."
"Loe nggak boleh egois.! Yang boleh egois itu hanya gue, loe benci sama sifat itu kan,? Jadi biarkan hanya gue yang egois. Tetap lah loe menjadi kakak yang baik, yang selalu ngertiin adik nya,?"
"Nggak bisakah loe sekali aja hilangin sifat loe itu demi gue,?? Sekali aja rik,?" pinta rizki.
"Nggak akan,? Loe boleh minta apa aja, asal jangan yang satu itu,?"
"Gue mohon. Biarin gue bersama reisa,?"
"Apa kah loe akan ngorbanin gue sama aurel demi cinta loe itu.? Senggak nya wajah kita sama jadi gue yakin reisa pasti lebih bahagia bersama gue,?" kata riki.
"Gue selalu menunggu nya. Bahkan gue ngorbanin 10tahun gue hanya untuk menunggunya. Nggak bisa kah loe bayangin seberapa besar nya cinta gue ke reisa,?" tanya rizki.
"Tapi loe udah menyakitin dia. Loe udah banyak membuang air matanya. Jadi gue minta loe berhenti mengharapkan nya.!"
"Loe tahu kan alesan gue pergi. Dan loe tahu kan seberapa menyeselnya gue meninggalkan nya. Dan loe juga tahu apa aja pengorbanan gue hanya untuk mencari nya."
"Tapi tetep dia itu takdir gue rizki.!"
"Dan loe tahu kan siapa yang lebih dicintai nya,?"
"Gue yakin itu hanya sebentar. Dia akan menjadi milik gue selamanya. Loe mesti tahu itu,"
"Tapi loe sendiri kan yang bilang kalau dia itu nggak mau sama loe,?"
"Cuma untuk sementara,? Gue yakin banget akan hal itu." kata riki nggak mau kalah.
"Bukan kah mencintai itu nggak mengharapkan balesannya. Dan seharus nya loe bahagia melihat orang yang loe cintai bahagia. Itu kan yang nama nya cinta,?"
"Loe salah. Gue mencintai nya dan akan membuat dia bahagia bersama gue. Apa pun caranya. Loe tahu kan gue bukan tipe orang yang baik hati, yang akan mengorbanin hati nya sendiri untuk orang lain." kata riki.
"Itu nama nya bukan cinta riki,"
"Gue menginginkan nya titik.!!!" tegas riki.
"Tapi loe... Halo... Halo.. Riki.!!!" Jerit rizki didepan hp nya. Tapi sambungan nya udah terputus. "sial.!!!" Katanya begitu menghubungi riki lagi tapi nomornya udah nggak aktif.
"Apa yang harus gue lakuin sekarang,?" Kata rizki dengan dirinya sendiri. Dengan sedih rizki membenam kan wajah nya diantara kedua lututnya yang ditekuk. Fikiran nya bener-bener kacau nggak menetu. Dan ingatan nya pun melayang jauh.
Face back..!!!
"Rizki loe mau kemana,?" tanya riki begitu melihat penampilan rizki dengan gaya anak remajanya. walau umurnya baru 10tahun,
"Gue mau ketemu sama cewek cantik." jawab rizki sambil tersenyum.
"Cewek yang memberi luka dipelipis loe,?" tanya riki lagi.
"Dia nggak ngelukain gue riki.?? Kan gue sendiri yang manjat pohon nggak liat-liat," rizki mengingatkan.
"Tapi kan loe manjat pohon karna mau ngambilin tasnya yang nyangkut dipohon. Jadi itu ya namanya gara-gara dia, bisa dipastiin dia pasti cewek yang bodoh dan yang ceroboh." kata riki sinis.
"Loe boleh ngomong begitu karna loe nggak kenal sama dia. Coba loe ketemu dia pasti loe bakalan langsung naksir, gue aja udah naksir sama dia. Dia itu adalah wanita yang sangat SEPECIAL.." jelas rizki,
"Lebay... Secantik apa sih orang nya.? Pasti tetap masih cewek yang menyebalkan. Dan tetep akan terpesona bila ngeliat gue. Gue yakin itu,?" kata riki menyombongkan diri.
"Yah muncul lagi kenarsisan nya. Loe itu jangan terlalu ge-er deh, dia itukan orang yang sangat istimewa, jadi nggak akan semudah itu dia terpesona sama loe," rizki mengingatkan,
"Loe pacarin aja kalau gitu,??"
"Niat nya sih gitu. Tapi pasti terlihat terlalu cepat. Dalam 3hari gue baru ketemunya beberapa kali. Masa langsung gue pacarin sih. Ntar dia pikir gue itu cowok gampangan lagi. Semua itu butuh proses." cerita rizki.
"Alah segitu nya.."
"Kita buktiin aja, Awas aja kalau loe nyampe naksir sama dia,?" canda rizki,
"Kalau gue naksir sama dia tinggal pacarin aja, Gampang kan,?" bales riki santai.
"Coba aja kalau loe bisa,? kalau dia mau gue rela deh,? sungguh.!!"
"Beneran loe.?? Okey. Kalau gue sempet naksir sama dia akan langsung gue pacarin dia. Dan jadiin dia milik gue selamanya. Dan loe nggak boleh menggagal kan nya. Gimana,??"
"Asal kebahagiaan nya jaminan nya, Gue pasti rela,." kata rizki,
"Oke.!! Kita liat aja nanti. Tapi gue nggak yakin gue bisa suka sama dia. Secara selera kita kan berbeda."
"Udah ya. Gue mau nemuin dia,? loe mau ikut,??" rizki menawarkan.
"Loe nggak keberatan,??"
"Tentu saja tidak,?? gimana loe mau tau dia suka sama loe atau nggak kalau loe nggak ngeliat dia,?"
"Tapi sekarang gue lagi nggak mau berdebat sama loe. Karna gue yakin begitu melihat gue dia pasti langsung terkesima melihat gue,"
"Huuuu... Narsis.!!!"
"Kenyataan. Lain kali aja deh. Soal nya gue nggak tega ngeliat kekalahan loe sekarang. he he he."
"Terserah loe. Tapi setelah dia menjadi milik gue, loe nggak boleh ngedeketin dia apalagi tebar pesona,"
"Baik lah. Tapi begitu juga sebalik nya. Loe harus rela kalau dia lebih milih gue."
"Tentu.!! Udah ya gue pergi dulu." kata rizki sambil melangkah keluar kamar. Tapi tiba-tiba...
"Apa.!!!" Jerit mamanya sambil memegang hp yang diletakkan ditelinga nya dengan expresi wajah yang tegang. Dengan langkah yang hati-hati rizki menghampiri mamanya. "Baiklah, saya dan keluarga saya akan kebandung sekarang." Deg.! jantung rizki serasa langsung berhenti berdetak begitu mendengar kata-kata mamanya.
"Riz.? Loe nggak jadi pergi,??" tanya riki begitu keluar dari kamarnya. Rizki hanya diam seribu bahasa, "Mama kenapa,?" tanya riki begitu melihat keadaan mamanya yang kelihatan frustasi.
"Kita akan kebandung sekarang. Persiap kan pakaian kalian berdua sekarang, kita nggak ada waktu lgi." kata mama nya sambil mengusap air mata nya.
"Ada apa ma.?" tanya riki sambil mendekati mama nya lalu memeluk nya. "Sebener nya ada apa ma,?" tanya nya sambil mengusap air mata mama nya yang terus mengalir.
"Hiks. Hiks. Hiks... Papa mu sayang.,,"
"Papa kenapa ma,?" tanya riki mulai panik,
"Dia... Dia.. Dia kecelakaan nak,?"
"Apa.!! Papa kecelakaan,!! bagaimana keadaan papa sekarang ma,? papa baik-baik aja kan ma.?" kata riki sambil mengguncang-guncang tubuh mama nya.
"Mama nggak tahu sayang, Tapi sekarang papa mu berada di rumah sakit bandung. Kita kesana sekarang." jawab mam nya
"Iya ma. Yuk riz," ajak riki. Rizki masih terdiam syok mengetahui papa nya yang sedang terbaring dirumah sakit. "Rizki ayo..."
"Nggak bisa kah beri waktu gue sebentar aja buat nemuin seseorang, sebentar aja,"
"Kita berangkat sebentar lagi. Ayo siap-siap sekarang." mama nya memperingatkan dan berjalan menuju kamarnya.
"Rizki udah lah. Ayo kita mempersiap kan untuk keperluan kita disana," ajak riki sambil memegang pundak sodaranya.
"Gue mohon. Sebentar aj,?" pinta rizki.
"Kita nggak mau terlambat riz,??"
"Gue nggak mungkin pergi begini aja. Kemaren gue udah berjanji untuk menemui nya sekarang." rizki memelas.
"Dia bukan siapa-siapa riz. Tapi papa,.."
"Gue mencintai nya." potong rizki. "sangat.!!" lanjutnya kemudian, riki terdiam sesaat berpikir jawaban apa yang pantas untuk diberikan ke rizki.
"Huuuhf... Baiklah. Gue akan mempersiapkan semuanya. Loe boleh temuin dia. Gue kasih waktu loe 15menit mumpung gue lagi baik. Gue akan cari alesan sama mama."
"Beneran rik.?? makasih ya,. Loe emang sodara gue yang paling baik. Gue nggak akan ngelupain kebaikan loe. Loe tau gue sangat mencintai cewek itu,"
"Waktu loe cuma 15menit riz, jangan membuat gue menyesal membantu loe saat ini. Pergi lah sekarang," kata riki,
"Makasih." kata rizki dan langsung melangkah keluar dari rumah nya. "Meski ini kali terakhir gue ketemu sama dia. Gue sangat berterima kasih sama riki." kata rizki dalem hati sambil terus berlari kerumah reisa. Cewek yang ia temuin gara-gara tasnya yang nyangkut dipohon. tapi telah membuat nya jatuh cinta.
Rizki terus berlari dengan sekuat tenaga, tak perduli dengan keringat nya yang terus mengalir. Rizki terus berlari meski tubuh nya begitu lemah, tapi semangat nya tak pernah memudar.
Tapi sayang takdir berkata lain. Apa yang direncana kan nya semuanya berantakan, karna begitu sampai digang rumah reisa langkah nya terhenti
"Reisa,!!" teriak rizki begitu melihat reisa dan keluarganya keluar rumah. "Gue kangen sama loe." lanjutnya dibalik pepohonan. Nafas nya terputus-putus, hatinya begitu gembira melihat reisa yang tak jauh dari nya. Dan saat rizki dateng untuk menghampirinya reisa telah menghilang didalam mobil bersama keluarga nya. Rizki sangat kaget melihat nya.
"Reisa.!!" Teriak rizki sambil berlari mengejar mobil yang telah membawa reisa meninggal kan nya. "Reisa tunggu.!!" teriak rizki sambil terus berlari mengejar mobil itu. Tapi kekuatan langkah nya masih terlalu kalah jauh dengan kekuatan mobil itu. Rizki terjatuh saat mobil reisa telah bener-bener menghiang dari pandangan matanya. Hati nya bener-bener hancur, perasaan nya tak menentu dan air matanya pun mulai mengalir. Ini adalah kali pertama nya rizki mengeluarkan air matanya untuk seorang gadis yang baru beberapa hari ini ia temui.
Bersambung...
The end.
Biodata penulis
Nama: Mia mulyani
Facebook:
Mia mulyani
Hobby: Membaca and menulis.
Ok sahabat semua. Cerita nya nyampe disini aja ya. Cz emang udah kelar. Tenang aja. Buat para sahabat yang udah pengen membaca cerpen-cerpen bagus, sahabat tongkrongin aja. Pastinya di Remajaxsis